Yogyakarta, 1 September 2025 --Â Warga RT 01, RW 01, Kelurahan Kricak, Kecamatan Tegalrejo, Yogyakarta, berkumpul di balai pertemuan untuk mengikuti Focus Group Discussion (FGD) bersama tim PKM Healthy Kampoeng dari UGM. Pertemuan ini menjadi sarana penting bagi masyarakat untuk menyampaikan persoalan yang mereka rasakan sehari-hari sekaligus menuangkan harapan bagi masa depan kampung.
Acara dimulai dengan sambutan Ketua RW 01, Bapak Wakijo, yang menjelaskan gambaran awal kegiatan, lalu dilanjutkan oleh Ketua RT 01, Bapak Rajiman, yang mengenalkan kawasan RT 01. Kehadiran dosen PWK UGM turut memberikan pengantar mengenai tujuan program yang terdiri dari Bapak Jimly Al Faraby, S.T., M.Sc., Ph.D., (Pak Jimly) Bapak Irsyad Adhi Waskita Hutama, S.T.,M.Sc., PhD, (Pak Irsyad) dan Widyasari Her Nugrahandika, S.T., M.Sc. (Bu Widya). Pak Jimly menegaskan alasan pemilihan lokasi ini, "Kawasan ini memiliki kepadatan yang tinggi, akses RTH minim, dan sanitasi terbatas." Hal itu sejalan dengan keresahan warga yang merasa ruang terbuka di lingkungannya semakin terbatas.
Kriteria kampung sehat disampaikan oleh Pak Irsyad yang menyebut, "Kampung sehat setidaknya memiliki tiga kriteria, diantaranya memiliki penghijauan yang baik, akses sanitasi dan sampah yang terjamin, serta terdapat ruang gerak dan aktivitas untuk kegiatan bermasyarakat". Bu Widya kemudian menjelaskan teknis diskusi, "Di setiap meja memiliki topik yang berbeda nggih, yang mana di meja A akan fokus pada topik penghijauan, meja B dengan topik sanitasi dan kebersihan, dan meja C dengan topik ruang gerak dan aktivitas."
Warga kemudian dibagi menjadi kelompok remaja, bapak-bapak, dan ibu-ibu. Suasana diskusi berlangsung interaktif karena setiap kelompok berpindah meja setiap 15 menit untuk memberi masukan pada peta kawasan. Aspirasi utama muncul dari pembahasan tentang lahan sultan ground dekat sungai yang saat ini terbengkalai. Salah satu warga menuturkan, "Tanah sultan ground kalo ngga di RT 01 pasti dah jadi rumah mas, banyak yang asal klaim gitu aja karena kebutuhan tanah di sini tinggi banget." Masyarakat berharap lahan tersebut bisa dijadikan ruang terbuka hijau agar bermanfaat dan terhindar dari klaim pihak luar.
Selain itu, ada juga keinginan untuk melakukan penghijauan di koridor jalan dekat sungai yang saat ini terasa panas dan gersang. Seluruh masukan warga ini dicatat oleh tim dosen dan mahasiswa UGM untuk dimasukkan dalam rencana pengembangan kampung selama 2--3 tahun ke depan. Menjelang akhir acara, warga menekankan pentingnya keberlanjutan program. Pak Rajiman berharap, "Semoga program ini tidak menjadi kegiatan yang begitu saja nggih, kami sangat memohon bantuan dari para dosen dan mahasiswa agar kampung kita bisa lebih baik kedepannya". Harapan tersebut ditanggapi positif oleh Pak Jimly yang menyampaikan rencana tindak lanjut, "Setelah ini akan diadakan FGD lagi nggih Pak/Bu, untuk membahas kepentingan lebih lanjut dari kawasan ini".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI