Mohon tunggu...
Roid Farhan Abiyu
Roid Farhan Abiyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akun Pribadi

20 tahun, mahasiswa fakultas hukum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Undip Bagikan Jamu dan Sembako ke Warga yang Sedang Isoman

2 Agustus 2021   20:19 Diperbarui: 2 Agustus 2021   20:29 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembagian jamu kepada salah satu ketua RW. (Dokumentasi penulis)

Di situasi pandemi ini, angka kasus Covid-19 semakin naik dan belum terkendali. Banyak dampak negatif yang telah disebabkan oleh pandemi ini termasuk aktivitas-aktivitas masyarakat sehari-hari. Warga yang terinfeksi Covid-19 diwajibkan melakukan isolasi demi mengurangi penyebaran dan mengoptimalkan pemulihan dengan dibantu obat serta makanan-makanan yang bergizi.

Salah satu aktivitas yang terhalang pelaksanaannya yaitu KKN (Kuliah Kerja Nyata) mahasiswa Universitas Diponegoro yang tidak semaksimal KKN pada umumnya. 

KKN kali ini dilakukan dengan mengedepankan keamanan dan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran Covid-19. Pada KKN kali ini, mahasiswa diminta untuk membuat program kepada warga yang berkaitan dengan Covid-19 dan SDGs (Sustainable Development Goals) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Oleh karena itu, penulis akhirnya membuat program berupa pembagian jamu tradisional dan sembako bagi warga yang sedang isolasi mandiri. Jamu tradisional yang dibuat dengan bahan-bahan alami dan prosedur pembuatan yang higienis diharapkan dapat membantu pemulihan warga karena jamu ini bermanfaat dalam menguatkan imun karena mengandung banyak antioksidan beserta kandungan lain yang menyehatkan tubuh. Serta sembako yang dapat menjadi persediaan makanan warga selama isolasi.

Jamu ini dibuat dengan bahan-bahan 100% alami seperti kunyit, temulawak, jahe, jeruk nipis, dan bahan lainnya. 

Dalam pembuatannya pun dilakukan secara bersih seperti selalu mencuci tangan sebelum dan setelah menyentuh bahan dan peralatan serta dilakukan di tempat tertutup yang tidak terkontaminasi kuman. 

Program ini pun disambut baik oleh pihak Kelurahan Gayamsari, Kota Semarang yang menjadi lokasi target program. Tidak hanya membagikan jamu, namun juga sembako berupa bahan makanan pokok seperti mi instan, beras, dan telur bagi warga yang sedang isolasi mandiri sehingga tidak perlu repot untuk membeli bahan makanan diluar.

Pemberian sembako oleh Ketua PKK Kelurahan Gayamsari Kota Semarang. (Dokumentasi penulis)
Pemberian sembako oleh Ketua PKK Kelurahan Gayamsari Kota Semarang. (Dokumentasi penulis)
Pada pelaksanaannya yaitu Senin (26/7), mahasiswa membagikan beberapa jamu dan sembako tersebut kepada ketua RW dengan didampingi ketua PKK Kelurahan Gayamsari yang mengarahkan mahasiswa ke kediaman para Ketua RW. 

Ketua RW lah yang nantinya yang akan membagikan ke warga-warganya yang sedang isolasi mandiri. 

Dengan seperti ini, maka mahasiswa tidak perlu berkontak langsung dengan warga yang sedang isolasi sehingga meminimalisir penularan Covid-19. Serta dibagikan oleh ketua RW yang lebih paham siapa saja warganya yang berhak menerima jamu dan sembako tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun