Mohon tunggu...
r. t.  mangangue
r. t. mangangue Mohon Tunggu... Dosen - Peduli terhadap permasalahan yang dialami masyarakat yang dicurangi, , dibully, dibodohi, dll.

Penggemar berat catur, penulis, ghost writer, pengajar, dan pecinta sastra Dapat dihubungi di alamat email: r_mangangue@yahoo.com. Facebook: richard mangangue. Tinggal di Manado.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Samakah Kasus UAS dengan Ahok?

25 Agustus 2019   12:05 Diperbarui: 25 Agustus 2019   12:11 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh Richard Tuwoliu Mangangue

Ustaz Abdul Somad (UAS) telah menyinggung umat Kristen gegara video ceramahnya. UAS menyebut bahwa di kayu salib ada jin kafirnya. Sejumlah pihak telah melaporknnya ke kepolisian. Sejatinya apa yang dilakukan UAS sama dengan yang dilakukan Ahok sehingga ia dibui selama 2 tahun. Padahal Ahok sudah meminta maaf. Selain itu, kata-kata Ahok pun sudah diplintir oleh Buni Yani. Namun, bagaimanapun Ahok harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia tidak berkompeten menjelaskan ayat dari kitab suci yang bukan dari keyakinannya.

Sebaliknya, UAS dalam klarifikasinya  menyatakan bhwa ia tak perlu meminta maaf. Argumentasinya, ia berceramah sesuai dengan keyakinan agamanya dan dilakukan di lingkungan komunitas Muslim. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana kalau seorang pendeta yang berkhotbah di lingkungan komunitas Kristen dan ada ucapannya yang menyinggung salah satu kelompok. Saat ia berkhotbah ada yang merekamnya dan mengunduhnya di media sosial. Apakah sang pendeta akan diperlakukan seperti UAS? Untuk pertanyaan ini, tentu kita memiliki jawaban yang berbeda-beda.

Anehnya, banyak pembaca yang selalu mengaitkan kasus UAS ini dengan kasus Ahok. Ahok berasal dari kelompok lain, membahas ayat dari keyakinan kelompok lain. Karenanya Ahok dianggap bersalah. Orang yang tidak tahu apa-apa tentang kelompok lain tetapi ngomong tentang kelompok lain. Ini tentu sama dengan UAS. Namun, UAS tidak diapa-apakan. Bahkan minta maaf saja tidak.

Demikian yang diucapkan UAS, "Saya menjelaskan akidah agama saya, di tengah komunitas umat Islam, di dalam rumah ibadah saya. Bahwa ada yang tersinggung dengan penjelasan saya, apakah saya mesti meminta maaf?"

Sementara itu, Ahok yang pernah terjerat kasus penistaan agama, seperti yang dilansir dari website Youtube Nafas Pembaharuan, Sabtu 24 Agustus 2019, mengimbau umat Kristen untuk bersikap biasa-biasa saja terhadap hal itu. Lanjut Ahok, "Bedalah kasusnya.  Harusnya, kalau orang Kristen biasa-biasa saja digituin. Karena bagi kami, salib itu lambang mulia."

Menurut ahok, UAS tidak mengerti soal salib sehingga muncul persepsi seperti yang tertuang dalam video ceramah itu.

"Orang yang tidak mengerti, salib itu dianggap macam-macam. Namun, bagi kami, salib adalah lambang kemuliaan Allah." Ujar Ahok.

Ternyata jawaban Ahok biasa-biasa saja, standar. Berbeda dengan jawaban mayoritas penganut Kristen yang merasa sangat tersinggung. Namun, perlu dicamkan. Meskipun jawaban Ahok standar, tetapi jwabannya sama dengan "pukulan halus" terhadap mereka yang anti kepadanya dan sudah mendemonya berjilid-jilid. Mengapa? Karena yang dilakukan Ahok, sejatinya tidaklah "sekeras" yang dilakukan UAS.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun