Mohon tunggu...
R ANGGOROWIJAYANTO
R ANGGOROWIJAYANTO Mohon Tunggu... Guru - Guru Tetap Yayasan di SMP Santo Borromeus Purbalingga

Saya adalah seorang Guru Swasta yang menyukai dunia tulis menulis dan tertarik dengan dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Meninjau Jalan Rusak, Meninjau Ketidakadilan

10 Mei 2023   09:04 Diperbarui: 10 Mei 2023   09:15 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Bukan tidak mungkin apabila mas Bima tidak memviralkan di akun media sosial tiktok maka tidak akan terjadi peninjauan ke Provinsi Lampung. Media sosial sekarang menjadi senjata handal untuk menjewer kuping para pejabat yang duduk tenang tanpa mau tahu permasalahan yang nyata ada di depan matanya.

Gaya akomodatif sang Presiden tampaknya menjadi style tersendiri yang lama diharapkan masyarakat. Respon yang cepat dari pengaduan yang mungkin tidak langsung tetapi justru menuai simpati sang Presiden. Bagaimana tidak simpati karena masyarakat merasakannya secara langsung bagaimana kerusakan parah jalur transportasi yang setiap hari mereka lewati bisa berlangsung begitu lama tanpa ada upaya perbaikan dari pemerintah sebagai penyedia layanan infrastruktur publik.

Peninjauan yang dilakukan sang Presiden secara tidak langsung juga upaya untuk memberantas ketidakadilan dalam pembangunan infrastruktur di negara kita. Masifnya upaya pembangunan infrastruktur ternyata tidak dibarengi oleh upaya yang sama dari pemerintah daerah. Sehingga ketimpangan tampak begitu nyata dalam kehidupan masyarakat, proyek infrastruktur milik pemerintah pusat berjalan baik sementara milik pemerintah daerah sama sekali kurang atau boleh dikatakan tidak berjalan.

Kesinambungan dan sinergi harusnya bisa berjalan beriringan antara pemerintah pusat dan daerah, namun seringkali yang terjadi tidak bisa. Atau kalau setidaknya tidak memiliki dana maka pemerintah daerah harus lebih kreatif dalam mendatangkan pendapatan asli daerah melalui potensi-potensi yang ada di daerahnya masing-masing. Atau kalau secara politis memang tidak sejalan paling tidak harus bersaing dalam membangun infrastruktur yang sama. 

Meninjau ketidakadilan yang dilakukan sang Presiden juga menjadi sarana untuk memberikan empati bagi masyarakat bahwa pemerintah pusat tidak menutup mata terhadap ketimpangan pembangunan yang dirasakan masyarakat. Harusnya ini tidak terjadi di Lampung saja namun daerah-daerah lain di negara kita tanpa menunggu viral di media sosial.

Kalau kita melihat di tayangan Indonesiaku di Trans 7 sebenarnya masih banyak daerah lain yang masih merasakan ketimpangan dalam pembangunan infrastruktur. Jalan yang becek dan rusak sehingga sulit untuk dilalui moda transportasi banyak terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Dan yang sungguh miris ada yang di Pulau Jawa yang notabene pusat pembangunan dan aktivitas ekonomi.

Harapan yang muncul dari peninjauan di Lampung adalah berdampak besar bagi pembangunan di daerah lain. Tentunya dengan tidak saling lempar tanggungjawab tetapi secara bersama-sama bersinergi membangun infrastruktur demi kelancaran distribusi barang dan pendapatan di seluruh pelosok tanah air. 

Jangan pula peninjauan Presiden ke Lampung dipolitisir sebagai upaya mendegradasi pejabat pemerintah Lampung agar elektabilitasnya rendah. Di tahun politik ini tentu semua bisa dipolitisir namun untuk yang satu ini tentu harus dibaca sebagai upyaya memeratakan keadilan dalam pembangunan.........Salam Sehat !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun