Mohon tunggu...
Qur Rohman
Qur Rohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ciptakan rasa senang, pastikan anda bisa

Bismillah namsyi ala barakatillah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis Itu Menakutkan?

10 Februari 2020   00:30 Diperbarui: 10 Februari 2020   00:39 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini merupakan secercah pengalaman ketekadan saya untuk menulis. Awalnya saya itu sangat tidak bisa, apalagi lihai dalam menulis. Karena bagi saya pribadi ternyata menulis itu menakutkan. Mengapa saya katakan seperti itu.

Kebanyakan dari kita untuk memulai menulis satu paragraph saja membutuhkan waktu yang cukup lama. Belum lagi ditakutkan tulisan kita itu jelek, kurang bagus, tidak ini tidak itu, dan masih banyak lagi komentar yang mengarah pada penurunan martabat.

Berbekal tekat dan dukungan akhirnya saya itu menulis. Apalagi media platform yang saya isi untuk menulis bisa dikatakan salah media besar di Indonesia. Pasti saya yakin bakal menuai jutaan komentar. Namun, saya lepas dulu.

Saya memberanikan diri saja untuk menulis, setelah terbit dua tulisan, terus ada yang memberi semangat dari salah satu penulis yang saya lihat follower dan pembacanya banyak. Saya pun mulai terpacu untuk terus menulis.

Karena bagi saya, selain memanfaatkan waktu luang, aktifitas menulis juga menumbuhkan nalar yang kritis sekaligus tempat menuangkan segala keluh kesah pikiran kita. Apalagi buahnya menulis itu sangat besar yaitu bisa dikenal dunia dan memberikan manfaat bagi orang lain. Sebagaimana sebuah perkataan "Jika ingin mengenal dunia maka membacalah, dan jika ingin dikenal dunia maka menulislah".

Ternyata menulis itu banyak sekali manfaatnya, apalagi menulis itu dapat menghidupkan yang mati menurut salah satu penulis. Betul juga, sebagaimana kita ketahui tak mungkin kita mengenal Nabi Saw, ilmuwan masa dulu dan juga sebagainya kalau tidak dari tulisan. Selain itu kita juga mengetahui adanya kitab suci dari tulisan bukan.

Walaupun menakutkan maka beranikanlah dirimu untuk menulis karena kodrat manusia yang bukan anak raja dituntut untuk menulis kata Al-ghazali. Awalnya memang menakutkan , namun lama-lama akan menjadi kebiasaan karena pengertiannya hidup ini adalah proses. Bukankah anak kecil itu membutuhkan waktu untuk dirinya bisa berjalan.

Menulis juga merupakan hal langka, banyak yang bisa membaca namun sedikit yang menulis. So, mari tinggalkan adagium menulis itu menakutkan menjadi menulis itu menyenangkan. Bisa kan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun