Mohon tunggu...
Quinn Amanda Balqis
Quinn Amanda Balqis Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa sv ipb program studi akuntansi

mahasiswa sv ipb program studi akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efektivitas Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19

30 Juli 2021   23:35 Diperbarui: 31 Juli 2021   00:34 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini dunia sedang diguncang oleh sebuah pandemi. Pandemi ini disebabkan oleh sebuah virus, yaitu virus corona atau yang biasa kita dengar covid-19. Virus ini telah menyerang hampir diseluruh bagian dunia dan menjadi terror yang mengerikan bagi masyarakat. Virus ini bahkan sudah merenggut nyawa ratusan orang. 

Di Indonesia, virus corona sudah menyebar hampir ke seluruh provinsi. Penyebaran virus yang sangat cepat menyebabkan pemerintah sulit untuk mengendalikan pandemi ini. Pemerintah sudah menerapkan beberapa upaya untuk mencegah penyebaran covid-19, salah satunya adalah PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Kebijakan ini telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) nomor 21 Tahun 2020 tentang PSBB. Peraturan Pemerintah ini telah ditandatangani oleh Presiden Jokowi pada 31 Maret 2020.

Melalui PSBB diharapkan penyebaran covid-19 dapat berkurang. Berbagai peraturan mengenai PSBB sudah mulai diterapkan, salah satunya adalah perintah melakukan pembatasan terhadap orang-orang yang masuk atau keluar provinsi, kabupaten atau kota. Pemerintah juga menerapkan sistem social distancing di berbagai tempat umum maupun transportasi umum. Sekolah, mall, tempat wisata, toko, perkantoran, tempat ibadah juga ditutup sementara selama masa PSBB.

Pandemi covid 19 menjadikan segala aktivitas masyarakat menjadi terbatas, segala segmen aktivitas kehidupan masyarakat menjadi terganggu, salah satunya pendidikan. Dengan adanya PSBB, pemerintah menyatakan untuk menutup dan meliburkan sekolah sehingga mengakibatkan kegiatan belajar mengajar ditunda untuk sementara waktu. 

Namun, sebagai gantinya pemerintah menerapkan kebijakan pembelajaran sistem daring atau pembelajaran jarak jauh. Hal ini menjadikan pembelajaran yang awalnya tatap muka menjadi sistem daring yang menggunakan berbagai platform. Sistem daring merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara siswa dan guru dengan menggunakan internet atau berbagai platform aplikasi seperti zoom, google classroom, google meet dan sebagainya. (Syafni Ermayulis, 2020) juga menyatakan pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial.

Kebijakan pembelajaran daring tentu menjadi sebuah perdebatan. Ada masyarakat yang pro dan ada juga yang kontra terhadap kebijakan ini. Sebagian masyarakat merasa kebijakan ini merupakan solusi yang efektif. Selain bisa mengurangi penyebaran kasus covid-19, pembelajaran daring ini juga dianggap hal yang praktis karena tidak perlu repot untuk pergi ke sekolah. Namun, bagi beberapa masyarakat hal ini kurang efektif. Pembelajaran online menyebabkan aktivitas siswa menjadi terbatas, hal ini bisa menyebabkan siswa merasa tertekan dan tidak dapat berkonsentrasi penuh terhadap pembelajaran. Pembelajaran online juga dapat mengganggu efektifitas perkembangan psikologi siswa dan membatasi pergerakan aktivitas siswa dalam berkarya dan berprestasi (Rahmayanthi, Moeliono, & Kendhawati, 2021).

Pembelajaran daring yang disebabkan oleh covid-19 tentu saja bukanlah hal yang mudah bagi siswa. Perlunya adaptasi pada lingkungan dan alat-alat teknologi terkadang menimbulkan masalah, terutama pada psikologi atau kesehatan mental siswa. Stress dan kecemasan adalah beberapa contoh dari masalah psikologi. Penyebab lain yang menyebabkan terganggunya psikologi siswa adalah kurangnya interaksi sosial pada saat pembelajaran daring, sehingga siswa mudah jenuh dalam menerima pelajaran dan keefektifan dalam belajar menjadi turun. Kurangnya interaksi sosial pada siswa juga bisa menyebabkan siswa menjadi karakter yang individualis. Pembelajaran daring juga menjadi beban karena siswa harus menggunakan gadget dalam waktu yang cukup lama dan terkadang ada saja kendala dalam penggunaannya yang menyebabkan siswa menjadi stress (Yazid & Neviyarni, 2021)

Pembelajaran daring awalnya dianggap menjadi solusi terbaik dalam pendidikan di Indonesia. Pembelajaran daring juga dianggap sebagai kebijakan yang efektif dalam menghambat pertumbuhan kasus covid-19. Namun, setelah diterapkan banyak terjadi masalah yang ditimbulkan, mulai dari kurang efektif hingga terganggunya psikologi siswa. Oleh karena itu, diharapkan pemerintah dapat menaruh perhatian penuh terhadap sistem pembelajaran daring agar siswa-siswi Indonesia mendapatkan pendidikan yang bagus dan layak.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun