Mohon tunggu...
QSEYLA ALIYA_PWK_UNEJ
QSEYLA ALIYA_PWK_UNEJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

:3

Selanjutnya

Tutup

Seni

Dibalik Spektakulernya Jember Fashion Carnival (JFC)

21 September 2022   23:15 Diperbarui: 22 September 2022   04:22 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia sebagai negara kepulauan sangat diuntungkan karena kekayaan alam dan budayanya. Banyak tempat ataupun wilayah yang bisa dikunjungi oleh wisatawan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Sektor pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi yang paling penting. Oleh pemerintah sektor pariwisata di Indonesia dikembangkan untuk membantu perekonomian masing – masing wilayah maupun secara nasional. 

Salah satu provinsi di Indonesia yang sedang berkembang adalah Provinsi Jawa Timur, tepatnya di Kota Jember. Kota Jember sendiri dulunya hanya dikenal sebagai kota tembakau yang berkembang pada sektor perkebunan. Salah satu sektor pariwisata yang dikembangkan di Kota Jember adalah acara festival Jember Fashion Carnival atau yang biasa disebut atau disingkat oleh masyarakat sebagai JFC. Saat ini Kota Jember selain dikenal sebagai kota tembakau masyarakat juga mengenal Kota Jember sebagai kota karnaval. 

Sebutan kota karnaval untuk Kota Jember berawal dari seorang anak muda yang ingin memberi wadah kepada anak muda yang lain khususnya di Kota Jember untuk mengembangkan potensi melalui acara kegiatan sosial yang sarat edukasi yaitu Jember Fashion Carnival (JFC) ini.

Jember Fashion Carnival atau yang dikenal sebagai JFC sendiri merupakan sebuat event karnaval fashion yang menampilkan rancangan baju yang dirancang sendiri oleh peserta Fashion tersebut dan dilaksanakan rutin setiap tahunnya selama 4 hari berturut - turut. Peserta mendapatkan edukasi cara merancang baju yang akan dipakai dengan menggunakan bahan yang mudah dicari.

Jember Fashion Carnival (JFC) ini sudah diadakan dari tahun 2003. Event dilakukan di sepanjang jalan raya, dimulai dari pusat kota atau Alun – Alun Jember dan berakhir di gedung olah raga atau GOR di Jalan Gajah Mada, dan menempuh perjalanan sejauh 3,6 km. Event Jember Fashion Carnival (JFC) ini membuat Kota Jember mulai dikenal sebagai kota karnaval yang bertaraf nasional maupun internasional.

Perkembangan dari Jember Fashion Carnival (JFC) dari tahun 2003 sampai tahun ini sangat terlihat perbedaannya. Penikmat di awal tahun JFC diselenggarakan hanya warga Kota Jember, setelah beberapa tahun diselenggarakan JFC sudah mulai dikenal secara nasional. Hingga pada akhirnya Jember Fashion Carnival (JFC) dikenal secara internasional.

Dampak dari penyelenggaraan Jember Fashion Carnival atau JFC ini dirasakan oleh toko – toko atau pedagang yang berhubungan dengan dunia fashion, seperti toko kain, toko aksesoris, toko sepatu, bahkan pedagang kerajinan pun juga merasakan dampaknya.

JFC yang dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya kecuali pada 2 tahun kemarin tidak diselenggarakan akibat dari pandemi membawa dampak perubahan wajah Kota Jember. Kota Jember semakin ramai akan pengunjung dari luar kota maupun luar negeri.

Dalam penyelenggaraannya Jember Fashion Carnival tidak hanya mendatangkan tamu - tamu lokal seperti pejabat daerah, pelaku seni, tetapi juga mengundang wisatawan mancanegara. Bahkan JFC sudah pernah dihadiri oleh Bapak Presiden Joko Widodo.

Dengan berdatangnya para wisatawan dan pejabat negara yang berkunjung ke Kota Jember pastinya membutuhkan tempat untuk bermalam selama satu ataupun dua hari. Dunia perhotelan mengalami perkembangan yang pesat. Kota Jember yang semula hanya memiliki beberapa hotel berskala kecil mulai bermunculan hotel – hotel yang berskala nasional berbintang 4 (read: Aston) yang mampu menyediakan fasilitas yang lebih baik untuk kenyaman pengunjung dari luar yang berdatangan ke Kota Jember.

Disamping dibangunnya hotel – hotel, homestay juga mulai bermunculan. Di sekitar hotel maupun homestay juga dibangun restaurant yang sekiranya bisa dihampiri oleh wisatawan yang berada di sekitar sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun