Mohon tunggu...
Qonita Rahmayanti
Qonita Rahmayanti Mohon Tunggu...

Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2016

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cara Mendapatkan Tiket VVIP-nya Surga

30 Desember 2016   09:08 Diperbarui: 30 Desember 2016   09:22 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapa sih yang tidak ingin masuk surga? Pastilah semua orang mendambakan ini semua. Tapi kebanyakan zaman sekarang antara jawaban dan perilakunya tidak balance, perbuatannya tidak bisa mencerminkan ingin masuk surga. Kita ibaratkan orang yang ingin menonton konser, dalam hatinya ingin sekali melihat konser tetapi tidak membeli tiket, ya apa gunanya. Dan diibarakan lagi dalam konser, ada kelas festival, VIP, VVIP, gold, dan platinum, begitupun pintu surga, berbagai macam pintu. Dan diantara pintu-pintu yang lain, pintu yang paling tengahlah yang bisa dimasuki oleh orang yang mempunyai tiket VVIP surga. Nah, tapi bagaimana caranya agar dapat mendapatkan tiket VVIP tersebut? ORANGTUA. YA, ORANGTUA.

“Kedua orangtua itu pintu surga yang paling tengah. Kalau memasukinya, jagalah orangtua kalian. Kalau kalian enggan memasuknya, silahkan menyia-nyiakan mereka.” (H.R At-Turmudzi)

Dalam hadits diatas disebutkan jagalah orangtua kalian, artinya kita harus berbakti, menjaga dan merawat kedua orangtua. Jadikan orang tua sebagai prioritas pertama dibandingkan dengan yang lain, termasuk suami, istri, anak, kaka, adik, bahkan pacar sendiri. Jika kita berbakti kepada orangtua, maka orangtua akan ridho kepada kita. Bayangkan apabila orangtua ridho kepada kita, maka insya Allah semua urusan yang terlibat pada diri kita akan terasa mudah, karena ridha Allah ada pada ridha orangtua. Lalu bagaimana caranya agar mendapatkan ridha dari orangtua? Ada beberapa kisah yang bisa kita dapatkan ibrah di dalam kisah tersebut. 

Yang pertama, Sahabat Abdullah bin Mas’ud pernah pada suatu malam yang dingin, saat beliau terlelap tidur, sang ibunda membangunkannya dan meminta diambilkannya airminum, lalu kemudian Abdullah bergegas mengambilkannya dan membawanya kepada sang ibunda. Namun ternyata pada saat itu sang ibu sudah ketiduran lagi. Lalu apa yang dilakukan Abdullah? Ternyata ia berdiri disamping ibunya sambil memegang gelas berisi air sampai pagi. Yang kedua, Sahabat Ali bin Abi Thalib konon tidak pernah makan bersama ibunya. Ketika ditanya alasannya, Ali menjawab “aku takut kalau-kalau tanganku mengambil makanan yang sudah dilirik ibuku, sehingga aku mendurhakainya.”

Dua kisah diatas menunjukkan bagaimana para sahabat sangat memprioritaskan orangtua mereka “terutama ibu”. Mungkin kita memang belum bisa melakukan seperti yang dilakukan sahabat Abdullah bin Mas’ud dan Ali bin Abi Thalib, tapi kita harus tetap berbakti kepada kedua orangtua dengan cara tidak melawan dan menyakiti perasaanya. Jika sudah demikian, maka orangtua akan selalu meridhai kita dan ini merupakan tiket VVIP menuju surga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun