KARAWACI, TANGERANG- ivone meilana (20)  Adalah seorang mahasiswi berprestasi di bidang badminton dari universitas gunadarma karawaci, ia bercerita pada tim kami tentang prestasinya selama ini di bidang badminton. Mahasiswi fakultas psikologi kelahiran purworejo ini mengawali ceritanya dengan awal mula bagaimana dirinya mulai menyukai  badminton yaitu sejak  usia 7 tahun alias kelas 2 sd. Awalnya sang guru menyuruhnya untuk masuk ke club badminton dan ternyata ajakan dari sang guru tersebut  sangat menarik perhatian ivone sehingga sejak saat itu ia sering berlatih badminton. Satu tahun setelah tergabung di club, ia mulai aktif mengikuti perlombaan dan perlombaan pertamanya yang digelar di kecamatan lalu berlanjut di kabupaten purworejo, dimana ia langsung meroleh juara no 1. Latihan, semangat, kerja keras dan keberuntungannya tidak berhenti sampai disitu saja karena deretan prestasi itu terus ia dapatkan seiring dengan banyaknya perlombaan yang ia ikuti. Saat kelas 4,5 dan 6 sd ivone berhasil memertahankan dirinya berada dalam posisi juara 3 besar berturut-turut. Prestasinya  itu bahkan masih tetap berlanjut sampai ia masuk ke tingkat  pendidikan SMA. Terhitung ia telah mendapatkan sekita 18 juara besar di banyak perlombaan bulu tangkis yang ia ikuti.
 Hal ini tentu saja membuatnya berhasil mengharumkan nama keluarganya dan nama daerahnya. Bermain dan mengikuti banyak perlombaan  badminton untuk waktu yang tidak sebentar membuat ivone sudah sangat hafal segala jenis tantangan dan kesulitan yang ia harus hadapi. Ia menuturkan bahwa salah satu tantangan terbesar yang harus ivone  hadapi yaitu ia harus mempertahankan ranking yang selama ini ia dapat apalagi ia sering mendapatkan gelar juara no 1 yang membuatnya bertekad untuk terus membuat peringkat itu tetap di tempat dan tidak merosot terlalu jauh  . Ivone juga harus mempertahankan kondisi fisiknya agar selalu fit, sehat dan kuat saat di lapangan akibat terlalu sering berlatih. badminton. Disamping itu, selama mengikuti perlombaan ivone juga sering kali merasa  kerepotan untuk mengurus perihal surat izin dispensasi tidak mengikuti pelajaran sekolah dari pihak kabuaten untuk diberikan kepada pihak sekolah dan harus mengesampingkan akademiknya. Tak jarang pula pihak sekolah meyayangkan  Ivone yang kerap tidak mengikuti pelajaran sekolah. Memasuki waktu untuk berkuliah, Ivone memutuskan untuk pindah ke tangerang dan perlahan-lahan sudah tidak lagi tergabung di club badminton untuk mengikuti perlombaan melainkan hanya ikut berpartisipasi di UKM badminton universitas gunadarma  yang rutin dilakukan setiap hari minggu karena kesibukannya sebagai mahasiswi semakin padat.Â
Di penghujung sesi wawancara, kami meminta ivone untuk memberikan pesan untuk para generasi muda yang ingin membuat prestasi terutama dalam bidang olahraga. " passion memang penting tapi belajar tidak kalah penting. Ibaratnya, badminton hanya sementara tapi belajar tidak akan berhenti sampai selamanya" ungkap gadis berusia 20 tahun tersebut. Lengkapnya, ia juga menuturkan bahwa siapapun yang ingin mengejar mimpinya harus mengejar dengan secara total alias tidak setengah-setengah karena ia percaya meskipun lelah dan terkadang ingin menyerah tapi usaha yang sudah dikeluarkan tidak akan mengkhianati hasil. Namun disamping itu, ia juga berpesan agar seseorang yang ingin mengejar mimpinya untuk tidak melupakan sekolah dan kegiatan belajar. Baginya, sekolah dan ilmu adalah hal yang kekal dan amat sangat penting dan berlaku sampai kapanpun. Ia berharap semoga seseorang yang berusaha mengejar mimpinya bisa pintar menyeimbangkan waktu antara sekolah dan mengejar passion.