Mohon tunggu...
Qois AlHaqqi
Qois AlHaqqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa Teknik Sipil yang sedang berusaha memaknai setiap arti kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Akumulasi Keputusan yang Mengakar

7 April 2023   17:00 Diperbarui: 7 April 2023   17:09 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada tulisan ini, penulis akan membicarakan salah satu buku yang memiliki makna besar dalam segi memberi alur hidup bagi penulis. Apa itu? kebiasaan kita. Pembicaraan yang sama hal nya sering kita dengar dari orang-orang sekitar kita tentang perbaiki kebiasaan yang kadang kita mulai tuli dan tidak peduli karena merasa itu bukanlah topik yang besar. Sebaliknya, kadang kita sendiri yang justru tidak tau sebesar apa topik remeh dapat mempengaruhi hidup kita.

The Power of Habbits, buku karya charles Duhigg. Buku yang disusun diperuntukan untuk orang-orang yang ingin mengembangkan potensi dari kebiasaan yang menghantarkan pada kesuksesan.

Otak kita, memiliki kemampuan untuk mengefisienkan daya berfikir kita untuk melakukan penghematan. Wujud penghematan berupa melakukan rutinitas berdasarkan kebiasaan yang kita bangun sebelumnya. Dengan melakukan kebiasaan, otak kita akan berhenti berfikir. Sama halnya kita terbiasa makan, minum, menginjak dan narik rem di kendaraan semua terjadi dengan begitu saja tanpa harus kita berfikir lebih dalam seperti "kenapa kita, harus makan?" "makan di aduk atau enggk ya?" "ini udah waktunya narik rem nggk ya?" bukan menjadi list pertanyaan lagi di otak kita.

terus gimana kebiasaan bisa terbentuk? ada 3 tahapan

1. tanda, tanda itu kayak gimana sih? misal, sore biasanya di isi kegiatan beragam. cuman tiba-tiba hawa dingin dateng tuh karena mau hujan, si fulan jadi pingin tidur dan inget kasur. Itu adalah tanda buat fulan buatt?? tidurrr.

2. rutinitas, kembali kita jadiin fulan sebagai contoh, saat fulan suka tidur waktu sore hari karena sebelumnya dingin. selanjutnya fulan nggk butuh adanya keadaan dingin buat tidur, karena udah kebiasaan udah tuh buat ngelakuin tidur buat sore harinya.

3. Ganjaran, dari rutinitas yang ada, fulan bakal ngulangin kalau dirasa apa yang dilakukan enak. Tidur sorenya tuh buat dia bikin rileks, lupa tugas-tugas yang numpuk sejenak, bisa bermimpi tentang impiannya yang masih menjadi mimpi, hehe. itu buat dia ganjaran dan dia putuskan untuk dilanjutkan untuk mendapat ganjaran itu secara berulang-ulang.

Hingga, sat ketiga hal tersebut terjadi semua akan terjadi secara otomatis dan terjadi begitu saja tanpa perlu mikir fafifu buat ngelakuin hal itu lagi. 

eitss, tapi perlu diketahui, kalau kebiasaan bisa kita ganti kalau kita betul betul sadar bahwa itu adalah kebiasaan dan kita ingin menggantika kebiasaan itu. 

Dalam membuka pintu kebiasaan, bisa denga kita memupuk keinginan dengan keadaan sekitar. semisal temen-temen males nugas kuliah tuh soalnya dirumah tidur bisa pewe, nge drakor pewe. tapi waktu itu temen-temen pilih pergi ke coffeeshop buat nyari vibes nugas dan akhirnya dapet tuh vibesnya buat nugas dan keinginan buat nugas temen-temen makin mudah didapet karena lingkungan sekitar.

Kebiasaan punya peran sejauh apa? sejauh mimpi kita yang inigin kita capai. karena disampaikan dibuku charles bawasannya kita perlu membangun kebiasaan yang membawa tekad untuk sukses dalam berkarir dan bermimpi. apakah akan menjadi sederhana? tentu tidak. sama halnya untuk menggapai mimpi, kebiasaan yang berperan sebagai salah satu tangga menuju sukses juga perlu dirancang sedemikian rupa untuk pencapaiannya.

misal, fulan ingin menjadi seorang scientist komputer kuantum. sedari dini dia akan berusaha memecah waktunya dia dan sealu berusaha memberi pemicu, rutinitas, dan ganjaran untuk membuat dirinya melakukan kegiatan pembelajaran yang menunjang keilmuannya dalam komputer kuantumnya. kenapa dia sampai melakukan hal tersebut, karena ada kesadaran dalam dirinya menjadi scientist komputer kuantum tidaklah mudah dan dia telah memiliki tekad untuk sukses dengan menyusun kebiasaan yan menunjang profesi impiannya. 

charles duhigg berpesan "“Meskipun kebiasaan sudah tertanam di dalam benak kita, kebiasaan bukanlah takdir. Kita bisa memilih kebiasaan kita, dan kebiasan manapun bisa diubah, asalkan kita tahu bagaimana kebiasaan itu berfungsi.” 

sekian, singkat rangkuman isi dari buku The Power Of Habbits semoga manfaat. semoga temen-temen punya kebiasaan yang baik yang menunjang temen-temen menuju impian kalian.

makan tempe pake bumbu masako

pergi lewat pasar kelupaan beli sapu

sekian, semoga manfaatt :)




Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun