Mohon tunggu...
Qanith kurniawan Arham
Qanith kurniawan Arham Mohon Tunggu... mahasiswa -

asli maros, pecinta Hijau dan sangat menyukai semangka

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Main Pokemon Go, Apa Cuma Buat Ngejar Pokemon Doang?

27 Juli 2016   21:03 Diperbarui: 28 Juli 2016   06:25 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pokemon Go. Sudah bukan istilah asing ditelinga kita beberapa waktu terakhir. Dibanding dengan kasus vaksin palsu, beritanya sudah saling berkejaran menjadi trending topik di berbagai situs berita dan sosial media. Kemunculannya sebagai game berbasis Android dan iOS tiba-tiba menjadi sebuah trend di berbagai kalangan dan tingkatan umur. Menyebutkan nama game tersebut kita sudah dapat membayangkan bagaimana orang-orang begitu antusias pergi berbagai tempat hanya untuk berburu pokemon di dunia virtual berdasarkan lokasi dunia nyata. Walaupun gaungnya sudah hamper merata diseluruh dunia, namun hanya beberapa negara saja yang dapat mengunduh secara bebas game tersebut. Dan sampai artikel ini lahir, Indonesia belum termasuk diantaranya. Haha

Saya sendiri bukanlah orang yang ikut-ikutan sebagai Pokemon Hunter (istilah untuk pengejar Pokemon, ada juga yang bilang Trainer). Namun melihat realitas yang terjadi, jemari ini juga tergelitik untuk bersenandung soal boomingnya game ini. Yah, saya berlepas diri dari banyaknya komentar yang muncul soal efek positif-negatif dari game ini apalagi ikut-ikutan meyakini bahwa pokemon artinya “aku yahudi” menurut bahasa syriac lah, kuvukiland lah, bikini bottom, suku asmat atau apapun.

Namun sebelum Pokemon GO bakal menjadi game sejuta smartphone seperti halnya COC dan Getrich beberapa waktu yang lalu, ada baiknya mempertimbangkan hal lain apa yang bisa dilakukan sambil tetap memainkan game ini? Mengingat bahwa pokemon go memaksa si hunter harus “angkat kaki” dari rumah demi mencari pokemon atau paling tidak ngumpulin pokeball. Nah, saya ingin membagi beberapa saran agar permainan mengejar si monster-monster ini tidak sekedar Cuma aktifitas JJC (Jalan-Jalan Cape) saja. adapun wangsit ini saya dapatkan sehabis bertapa di dalam bilik kakus tadi pagi. Halah

  • Jadi Hunter yang mencintai lingkungan. Nah, sambil ngejar pokemon kita seringkali tidak sadar bahwa sudah dua tiga tong sampah terlampaui. Ada baiknya sambil mencari monster yang entah ngumpet dimana, tidak ada salahnya untuk memungut selembar dua lembar atau sekalian segepok sampah dijalan untuk kita masukkan di tong sampah terdekat. Bayangkan bila itu dilakukan oleh setiap hunter budiman…bakal asri lingkungan kota kita!
  • Cari kenalan baru, siapa tau sekalian nemu jodoh. Meski Indonesia belum termasuk yang dapat mengunduh game ini secara bebas, namun pemainnya sudah dari berbagai kalangan. Cari kenalan sesama hunter sangat cocok untuk memperluas jaringan pertemanan. Apalagi sementara nyari pokemon bisa saling sharing informasi, ilmu atau cerita pengalaman, nah lumayan untuk menambah wawasan. Dari pada muter-muter tidak jelas di tengah kota. Paket plusnya nih, kalo beruntung dapat jodoh sesama hunter, maka jadilah judul FTV “cintaku dalam Pokeball” atau “asmara bersemi di Tim Valor
  • Singgah di tempat Ibadah. Nah ini nih, khusus buat yang religius tapi tidak mau ketinggalan ber”poke”ria. Beberapa pokestop seringkali mengarahkan pemain ke tempat-tempat ibadah seperti misalnya masjid. Tidak ada salahnya dan justru lebih baik untuk singgah sebentar, bagi yang muslim cukup meluangkan waktu 5 – 7 menit untuk shalat dhuha atau sekedar tahiyyatul masjid. Nah kan, monsternya dapat, pahalanya pun dapat. perburuanpun akan semakin berberkah, InsyaAllah
  • Jualan Cangcimen, mengejar para monster apalagi dilakukan dengan berjalan kaki tentu akan semakin menguras energi. Namun pedagang cangcimen (kaCANG, kuaCI, perMEN) yang biasa berjualan cemilan dan minuman sudah pasti tidak berada disemua tempat Sangat baik sekali jika ada yang tampil sebagai penyedia hal tersebut. Saya pikir pekerjaan tersebut tetap dapat dilakukan sambil ikut juga berburu pokemon. Tentu anda hanya perlu mengubur sedikit rasa malu. Nyari monster sambil nyari rejeki gak salah kan? Hehe tertarik?!

Nah itulah kurang lebih, sebenarnya saya pun tidak terlalu yakin apakah hal-hal tersebut dapat dilakukan sambil berburu pokemon. Tapi saya rasa aktifitas tersebut adalah kegiatan yang bermanfaat. Maka silahkan kawan-kawan menambahi, siapa tau dapat menjadi inspirasi bagi para hunter pokemon. salam!

note #17 [project 52 dalam 365]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun