Mohon tunggu...
qani0908
qani0908 Mohon Tunggu... Mahasiswa

Student at Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

RAMADHAN, KANCING, dan KEBERSAMAAN: CERITA DARI IDAYU

16 Juni 2025   11:34 Diperbarui: 16 Juni 2025   11:37 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengikuti Program Asistensi Mengajar (AM) di SLB SBCG Idayu 1 bukan hanya menjadi pengalaman akademik dan personal yang sangat berarti, tetapi juga dipenuhi dengan momen kebersamaan yang tak terlupakan. Selain aktivitas belajar mengajar, saya berkesempatan ikut serta dalam berbagai kegiatan seru dan penuh makna, seperti program kerja Pondok Ramadhan yang mengajarkan nilai-nilai spiritual dan kebersamaan, Kirab Ramadhan yang meriah, serta berbagai kegiatan olahraga di lapangan yang mempererat ikatan antar peserta dan guru. Tidak hanya itu, saya juga menikmati waktu jalan sehat bersama di sekitar kompleks sekolah dan pesisir sungai, yang menjadi momen refreshing sekaligus kesempatan untuk lebih mengenal lingkungan serta teman-teman seperjuangan. Puncaknya adalah perayaan Hari Ulang Tahun Idayu yang sangat meriah dan penuh semangat, meninggalkan kenangan yang sangat membekas di hati saya. Selama program ini, saya sangat terkesan dengan sikap para dewan guru yang selalu positif, suportif, dan ramah. Mereka tidak hanya membimbing secara profesional, tetapi juga menciptakan suasana yang hangat dan menyenangkan, membuat saya merasa diterima sebagai bagian dari keluarga besar sekolah. Dukungan mereka menjadi sumber motivasi besar bagi saya untuk terus belajar dan berkembang. Kebersamaan dalam berbagai kegiatan ini membuat pengalaman AM saya semakin lengkap dan bermakna. Saya merasa tidak hanya tumbuh sebagai calon pendidik yang lebih kompeten, tetapi juga sebagai pribadi yang lebih terbuka, bersyukur, dan penuh semangat. Semua momen tersebut menjadi kenangan indah yang akan selalu saya bawa dan jadikan inspirasi dalam perjalanan saya ke depan. Sejak hari pertama, saya langsung dihadapkan pada berbagai tantangan nyata yang tidak pernah saya temui selama kuliah. Saya dipercaya untuk mendampingi Avia, seorang siswa autis fase B yang memiliki kemampuan kognitif cukup baik, namun tetap membutuhkan pendekatan pembelajaran yang terstruktur dan melibatkan banyak indera. Situasi ini menantang saya untuk lebih kreatif dalam merancang metode belajar yang sesuai dan bermakna. Pengalaman ini membuat saya sadar bahwa menjadi guru bukan hanya soal menyampaikan materi, tetapi juga tentang membangun hubungan, memahami perasaan siswa, dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Saya semakin yakin bahwa pendekatan personal dan penuh kasih sangat penting dalam pendidikan khusus. Saya percaya, setiap anak dengan segala keunikannya punya potensi untuk berkembang jika diberi kesempatan dan dukungan yang tepat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun