Firaun adalah gelar bagi raja-raja Mesir purbakala. Menurut sejarah, Firaun di masa Nabi Musa adalah Minephtah (1232-1224 SM), putra dari Ramses II.
Sejarah kehidupan Firaun diabadikan dalam kitab suci Umat Islam  dan di cap sebagai salah satu manusia yang  keji dan  dilaknat di muka bumi.Â
Fir'aun mengaku-ngaku sebagai Tuhan yang maha tinggi. Fir'aun berkata sebagaimana dalam Al-Quran,
Fir'aun berkata, "Aku adalah rabb kalian yang paling tinggi". (QS : An Nazi'at: 24).
Fir'aun termasuk manusia yang binasa karena perbuatannya ini dengan di tenggelamkan di laut Merah.
Apa yang menjadi penyebab kebinasaan Fir'aun? Kebinasaan Fir'aun disebabkan kesombongan. Kesombongan terbesar Fir'aun adalah ketika memproklamirkan diri sebagai Tuhan di hadapan Nabi Musa As.
Kesombongan fir'aun bukan tanpa alasan, Harta dan Kekuasaanlah yang kemudian menjadi dasar kesombongan fir'aun.Â
Sebagai seorang penguasa Mesir di Zamannya, mesir dan seluruh apa yang ada didalamnya sepenuhnya dalam kendalinya.
Belajar dari kisah Fir'aun, sebagai makhluk yg berakal, sudah sepatutnya kita mengambil pelajaran bahwa se kuat apapun kita menjaga harta dan mempertahankan kekuasaan yang kita miliki, harta dan kekuasaan tetap memilik akhir cerita, Kesombongan hanya akan melahirkan ke binasaan bukan keabadian.
Harta dan kekuasaan sejatinya membuat kita lebih dekat dengan pencipta bukan sebaliknya membuat kita angkuh dan lupa diri.