Mohon tunggu...
Fitria Mustikawati
Fitria Mustikawati Mohon Tunggu... Lainnya - Fitria Mustikawati

Seorang istri dan ibu dari dua putri. Guru Pariwisata.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Doa untuk Putriku

23 Agustus 2021   12:31 Diperbarui: 23 Agustus 2021   12:49 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tujuh tahun sudah saya menjadi seorang ibu. Ada rasa bahagia menyelimuti perasaan saya mengingat tujuh tahun lalu saya melahirkan seorang bayi kecil ke dunia ini, Nindy, panggilan untuk putri kami, yang tidak disangka ternyata memiliki gangguan autisme. Saya dan suami selalu bersyukur setiap perkembangan sekecil apapun. 

Tahun ini Nindy sudah semakin pintar, tambah cerewet pula. Namun tak terasa tiba-tiba air mata menetes ketika memandang wajah Nindy. Wajah yang polos, tanpa dosa. Banyak kenikmatan dunia yang Allah cabut darinya, tapi Insya Allah akan dibalas lebih banyak kenikmatan di surga kelak. 

Penyesalan itu selalu ada, menyesal saat ia berusia tiga bulan sampai dua tahun ia dititipkan dan saya masih sibuk mengejar karir sehingga tidak dapat melihat serta mendampingi langsung setiap detik perkembangan dari Nindy. Sangat jauh berbeda saat saya mengasuh langsung putri kedua saya. 

Putri kedua saya mengalami perkembangan yang jauh lebih baik dan sesuai dengan usianya. Walaupun sudah berusia tujuh tahun, Nindy tidak seperti anak lain pada umumnya. Semakin terlihat berbeda jika sedang bermain dengan anak sebayanya. Sering kali Nindy tiba -- tiba menyerang anak lain karena terlalu senang atau merasa panik. 

Oleh sebab itu tidak mudah untuk melepas Nindy bermain, harus selalu didampingi oleh kami, ibu dan bapaknya. Bertambah usia semakin besar pula kekuatannya. Tendangannya semakin kuat, teriakannya pun semakin kencang. Saat ia kesal dan marah, terkadang saya tidak sanggup untuk meredakan amarahnya, jika sudah seperti ini, saya abaikan Nindy dan biarkan ia menenangkan diri ditempat yang aman. 

Saya dan suami sudah kebal dengan tatapan dan nyinyiran tetangga bahkan saudara. Yang saya khawatirkan adalah kondisi psikologis Nindy. Ia sudah mengerti apabila sedang diperhatikan orang sekitar. Banyak do'a dan harapan untuk Nindy. Semoga Nindy dapat mandiri dan dapat mengontrol emosi diri. Disamping do'a yang setiap saat diucapkan olehmu saat akan belajar, semoga Nindy tambah pintar, tambah patuh, tambah solehah dan bisa berkomunikasi dengan baik. Aamiin Yaa Robbal Alamiin.. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun