Mohon tunggu...
Putri Wulandari
Putri Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Pendidikan Masyarakat FKIP Universitas Sriwijaya

Kamu itu luar biasa, kamu siap untuk meraih kesuksesan mu, kamu bisa menaklukkan apapun, berpikir positif itu pilihan, pikirlah positif jauhkan pikiran negatif, SEMANGAT✨🌸

Selanjutnya

Tutup

Event Komunitas Offline

Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Adat dengan Ekonomi Melalui Duk Penganggon

15 November 2021   10:24 Diperbarui: 15 November 2021   10:29 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS ADAT DAN EKONOMI MELALUI DUK PENGANGGON DI KECAMATAN TANJUNG BATU

Oleh : Putri Wulandari

Program Studi Pendidikan Luar Sekolah

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sriwijaya

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Ogan ilir merupakan salah satu kabupaten di provinsi Sumatera Selatan. Terdapat 16 kecamatan termasuk kecamatan Tanjung Batu. Kecamatan Tanjung batu di mana banyak dari masyarakatnya membuat kerajinan penganggon mengingat banyak sekali di kabupaten ogan ilir memiliki potensi menenun Kain songket Palembang.

Kain songket palembang di anggap sebagai mata pencaharian penduduk perempuan di Kecamatan Tanjung Batu. Tepatnya di desa limbang jaya, tanjung pinang serta di tanjung laut. Yang sudah ada sejak turun temurun dan di laksanakan generasi ke generasi selanjutnya, oleh karena itu adanya pengrajin tenun songket memungkinkan masyarakat di kelurahan tanjung batu membuat produksi baju pakaian adat palembang sendiri. Yang di kenal sebagai Duk penganggon.

Duk penganggon dalam istilah " DUK "  merupakan  singkatan nama dari pemilik usaha penganggon di kecamatan Tanjung Batu sedangkan "penganggon" di artikan sebagai pakaian adat pengantin palembang.

Duk penganggon di kenal masyarakat luas sebagai salah satu sentra pengrajin baju adat di kecamatan Tanjung batu  ogan ilir, di mana sekitar 20 pengrajin   di ajak untuk terampil dalam merangkai setiap komponen yang ada pada pakaian Adat  seperti

  • Nyikat
  • Nyepuh,
  • Nata
  • pematrian serta
  • menjahit

Proses dalam pembuatan baju adat Palembang ini masyarakat di latih terampil dalam menghias setiap komponen dari aksesorisnya hal ini juga secara tidak langsung menerapkan teori tetapi juga ekonomi masyarakat dan menjadi mata pencaharian masyarakat baik perempuan maupun laki-laki.

Dalam pembuatan pakaian adat dan aksesorisnya tentu diperlukan tutor atau pembimbing yang berpengalaman dan tentu saja paham dalam setiap proses pembuatanya, di mana dalam industri kecil duk penganggon ini yang menjadi tutornya berjumlah 2 orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Event Komunitas Offline Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun