Penampilan Tari Lampung yang Anggun dan Sarat Makna
Purwokerto, 20 Juli 2025 -- Merajut Harmoni Lewat Budaya
Universitas Harapan Bangsa kembali menorehkan momen berharga dalam rangkaian acara  UHB Dies Natalis Festival 2025 dengan menggelar Pagelaran Budaya. Kegiatan ini menjadi panggung bagi mahasiswa untuk mengenal, mempelajari, sekaligus menampilkan kekayaan budaya Indonesia.
Salah satu penampilan yang paling mencuri perhatian adalah drama musikal berjudul "Harmoni: Langkah di Tanah Lampung Kaya" yang dibawakan oleh Kelompok 12. Pertunjukan ini memadukan seni drama, musik, dan tarian tradisional Lampung dalam satu cerita yang mengalir penuh makna.
Cerita Perjalanan ke Desa Sukamulya
Drama musikal ini mengisahkan enam mahasiswa Universitas Harapan Bangsa yang melakukan perjalanan ke Desa Sukamulya, Lampung, untuk mempelajari seni Tari Rajo Menggalo. Mereka disambut oleh warga desa dan tokoh masyarakat, termasuk Ibu Lastri, guru sanggar tari yang membimbing mereka.
Dari suasana akrab di rumah singgah, latihan di sanggar, hingga momen canggung belajar gerakan tari, semua ditampilkan dengan detail yang membuat penonton merasa ikut dalam perjalanan tersebut. Humor dari tokoh Sagara, kekompakan tim, dan rasa ingin tahu Mira tentang makna tari menjadi warna tersendiri dalam pementasan ini.
Tarian Tradisional Penuh Makna
Para mahasiswa diperkenalkan dengan berbagai tarian Lampung seperti Tari Rajo Menggalo, Tari Cangget, Tari Melinting, Tari Bedana, dan Tari Nyambai.
- Tari Rajo Menggalo : simbol yang berkaitan dengan upacara adat dan kehidupan masyarakat setempat.
- Tari Cangget: simbol penghormatan dan kebersamaan
- Tari Melinting: gerakan anggun penuh nilai estetika
- Tari Bedana: menggambarkan rasa syukur dan keramahan
- Tari Nyambai: tarian pergaulan yang energik
Ibu Lastri menjelaskan bahwa setiap gerakan tangan, langkah kaki, dan ekspresi wajah memiliki arti. "Gerakan ini adalah doa. Senyum itu penghormatan," tuturnya di tengah latihan.