Hari minggu yang lalu , saat saya dan kawan-kawan ke CFD di sepanjang jalan Slamet Riyadi Solo , melhat pemandangan aneh. Beberapa polisi menggunakan baju dinas, dilengkapi dengan dasi warna merah tua yang senada dengan kantong di bajunya 'berkeliaran' menggunakan sepeeda. Yaaa itulah polisi pariwisata.Kepala Unit 2 Polisi Pariwisata (Polpar) Solo, Ipda Kabul Budiharto, menjelaskan, keberadaan Polpar di Solo sebagai respons dari pihak kepolisian atas perkembangan pariwisata di Kota Solo. "Setiap Minggu kami rutin berpatroli saat Solo CFD. Kami baru dua pekan bertugas," (Tribun Jogja )
Memang keberadaan polisi pariwisata tersebut menarik perhatian warga yang melintas. tak jarang beberapa dari mereka menyempatkan berfoto-foto ria dengan polisi pariwisata ini (sebenarnya juga ingin, tapi lupa bawa hape).
selagi melihat mereka, saya membatin :: dengan menyandang nama 'polisi pariwisata' seharusnya mereka lebih terlihat 'ramah' kepada masyarakat di area CFD bukannya terlihat songong dengan kacamata hitam dan rokoknya yang jelas-jelas merusak udara di pagi itu. juga kepolisian perlu melakukan kajian terhadap polisi pariwisata ini sehingga uang yang sudah dikeluarkan untuk biaya operasional seperti pembelian sepeda maupun seragam tidak sia-sia. Dan yang terakhir kepolisian melakukan sosialisasi dan perkenalan kepada masyarakat luas tentang manfaat maupun tugas polisi pariwisata ini, jadi bisa dimanfaatin tuh .. misal meminjam sepedanya atau mintak diboncengin sampek rumah , hehe
dann ilmu kebatinan saya buyar setalah disodorin es teh oleh kawan saya :)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI