Mohon tunggu...
Putri Setya Paramitha
Putri Setya Paramitha Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Malang

Keterlibatan perempuan di publik memiliki 2 senjata besar, perasaan halus yang menyentuh kalbu dan argumentasi kuat menembus nalar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyegarkan Ingatan Hari Anak Universal dalam Wujud Desa Layak Anak

26 November 2020   16:33 Diperbarui: 26 November 2020   16:36 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari Anak Universal (HAU) diperingati pada tanggal 20 November tiap tahunnya. Momen tersebut sebagai bentuk komitmen masyarakat dunia terhadap Konvensi Hak Anak (KHA) yang isinya mempromosikan tentang kebersamaan internasional dalam menggugah kesadaran hak-hak anak di seluruh dunia guna meningkatkan kesejahteraan anak. Meskipun pelaksanaan dilangsung secara teleconference, tidak mengurangi euforia merayakan momen tersebut.

Bergerak bersama lintas pilar, hadir 12 Pemerintah Desa di Jatim dan NTB bersama Forum Anak dan Gugus Tugas Desa Layak Anak (GTDLA). Kegiatan ini juga dihadiri sektor perusahaan, Lembaga Masyarakat Sipil (LSM) pemerhati anak, Perguruan Tinggi, Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat diwakili masing-masing K/L terkait seperti Kemendes, KemenPPPA, Kemnaker, BAPPENAS dan Kantor Staff Presiden (KSP) turut menyapa langsung peserta dari kediaman masing-masing

Mendukung komitmen masyarakat dunia sekaligus mengejar Indonesia Bebas Pekerja Anak 2022, sejak tahun 2018 PAACLA Indonesia menjadi motor penggerak penanggulangan pekerja anak di sektor pertanian khususnya di sektor tembakau. Ditengah kondisi pandemi COVID-19, PAACLA Indonesia menyelenggarakan Peringatan HAU dengan mengemasnya melalui webinar yang bertajuk "Berbagi Praktik Baik Desa Layak Anak sebagai Pendekatan Penanggulangan Pekerja Anak" yang disambut hangat peserta webinar.

Mengantar prosesi pembukaan, Direktur Eksekutif LSM JARAK Achmad Marzuki berharap dengan adanya praktik baik ini kedepan kita dapat meningkatkan kolaborasi sinergis multipihak sehingga capaian untuk pekerja anak bisa berkurang dan berdampak bagi sumber daya anak yang unggul dan berdaya saing. Melengkapi sesi pembukaan sekaligus membuka acara, Asep Gunawan (Direktur PNKPA-Kemnaker) menuturkan bahwa Desa merupakan garda terdepan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Apresiasi luar biasa bagi Pemerintah Desa yang sudah mengembangkan DLA sebagai pendekatan penanggulangan pekerja anak di sektor pertanian untuk pemenuhan hak-hak anak dan perlindungan anak. Harapannya praktik baik ini dapat dijadikan pembelajaran dan tetap berkolaborasi secara terpadu dan berkesinambungan agar terciptanya kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak yang tinggal di wilayah desa pertanian.

Kegiatan webinar ini diawali dengan Penyampaian Suara Anak dari Jawa Timur dan NTB, dilanjut dengan penjelasan tentang Pendekatan Desa Layak Anak oleh JARAK yang kemudian ditanggapi oleh beberapa sektor perusahaan seperti PT HMS, GAPKI, PT ULT dan lainnya.  Peringatan HAU menjadi hari berarti bagi Pemerintah Desa yang berhasil mewujudkan Desa Layak Anak (DLA), salah satunya Desa Dawuhan Mangli Kabupaten Jember dan Desa Sengkerang Kabupaten Lombok Timur.

Bersama Kepala Desa Dawuhan Mangli, Rudik Zainudin menyampaikan bahwa desa mempunyai tanggung jawab moral untuk mengantarkan anak-anaknya kedepan membangun bangsa sehingga desa berperan penting dalam memfasilitasi tumbuh kembang anak guna memaksimalkan potensi anak. Begitu juga yang disampaikan oleh Ketua Gugus Tugas Desa Layak Anak (GTDLA) Sengkerang, Dapsun S.Pd.I berterimakasih dengan hadirnya program KESEMPATAN di desanya sangat membawa energi positif terutama dalam mengedukasi orangtua mengenai pekerja anak. Di desanya saat ini, potensi anak mulai terfasilitasi melalui Pusat Kegiatan Masyarakat (PKM) dan Forum Anak Desa (FAD).

Menanggapi kegitan Praktik Baik ini, Direktorat Pelayanan Sosial Dasar, Kemendes PDT yang diwakili Aurora Purba menyinggung Program Desa Ramah Perempuan dan Layak Anak yang digagas Kementrian Desa PDT dan KemenPPPA, selaras dengan program tersebut, Aurora Purba menyambut baik segala upaya yang dilakukan Pemerintah Desa dan LSM terkait atas terwujudnya Desa Layak Anak ini. Kedepan akan ada 200 desa yang diproyeksikan serupa, sehingga praktik baik bisa menjadi inspirasi bagi desa yang lain. Menutup kegiatan ini, Sri Roshidayati (Direktorat Ketenagakerjaan-BAPPENAS) mengharapkan apa yang sudah dicapai mari kita rawat, apa yang sudah terbentuk terus dibina dan dikembangkan dan yang belum terealisasi mari diupayakan bersama.

Penulis : Putri Setya Paramitha

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun