Apa Itu bermain peran pada anak?Â
Yang akan di bahas pada artikel kali Ini,
Misalnya saja Guru memberikan materi dengan metode Ceramah, Anak menerima materi dari penjelasan yang diberikan oleh guru, tugasyang di berikan berupa kertas kerja siswa dan buku kerja anak. Anak mencatat angka atau huruf/kata tanpa mencipatakan konteks belajar terlebih dahulu.Â
Dalam hal ini, pendidikan akademik atau intelektual anak berkembang dengan baik  karena mendapat rangsakan atau rangsangan yang besar, sedangkan untuk non akademiknya kurang mendapatkan rangsangang atau sering disepelekan sehingga interaksi sosial sesama teman  menjadi kurang.Â
Penelitian memiliki rumusan masalah yaitu bagaimana cara interaksi sosial anak yang diajarkan dengan metode bermain peran dan adakah pengaruh bermain terhadap interaksi sosial anak usia dini pada kelompok A.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang segnifikan antara metode bermain peran dengan Interaksi sosial anak. Hal ini terlihat  dari rata-rata kemampuan interaksi sosial anak sebelum diberi perlakuan bermain yaitu 45.55 menjadi 60.95. Hal ini juga dibuktikan dari hasil pengujian hipotensi dimana nilai sig.<0,05.
Hasil penelitian juga menunjukkan adanya peningkatan kemampuan bicara bahasa Indonesia anak melalui penerapan kegiatan bermain peran.
- Pada siklus pertama kemampuan bicara bahasa Indonesia menjadi 9 anak.
- Pada siklus kedua kepampuan bicara bahasa Indonesia meningkat kembali dari 9 anak menjadi 14 anak.
Adapun Indikator yang digunakan yaitu aspek pelafalan, kosakata, pengamatan, pemahaman. Penelitian ini menyimpulkam kegiatan bermain peran dapat meningkatkan kemampuan Interaksi dan berbicara bahasa Indonesia anak.