Mohon tunggu...
Putri Nur Hidayah
Putri Nur Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Aku mahasiswa di salah satu universitas di blitar. Saya memiliki kepribadian jujur serta bertanggung jawab

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Minat Belajar Siswa Menggunakan Metode Pembelajaran Kontekstual

11 Juni 2022   13:50 Diperbarui: 11 Juni 2022   14:09 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Meningkatkan Minat Belajar Siswa Menggunakan Metode Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang dapat membantu guru untuk mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses mengajar, hal terpenting adalah pencapaian yang pada tujuan yaitu agar siswa mampu memahami sesuatu berdasarkan pengalaman belajarnya.

Dengan konsep pembelajaran kontekstual, hasil pembelajaran diharapkan dapat lebih bermakna bagi peserta didik. Proses pembelajaran yang berlansung secara alamiah dalam kegiatan belajar peserta didik dengan pengalaman yang mereka alami sendiri, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke peserta didik.

Minat sangatlah besar pengaruhnya terhadap belajar, karena apabila bahan pembelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan baik, karena tidak adanya daya tarik baginya. Slameto (2003: 180) menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Winkel (1996: 188) menyatakan bahwa minat diartikan sebagai kecenderungan subjek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu.

Dalam kelas pendekatan kontekstual, penerapan asas masyarakat belajar dapat dilakukan    dengan menerapkan pembelajaran melalui kelompok belajar. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya bersifat heterogen, baik dilihat dari kemampuan dan kecepatan belajarnya, maupun dilihat dari bakat dan minatnya. Biarkan dalam kelompoknya mereka saling membelajarkan; yang cepat belajar didorong untuk membantu yang lambat belajar dan yang memiliki kemampuan tertentu didorong untuk menularkannya pada orang lain.

Dalam pembelajaran kontekstual dapat dikatakan siswa didorong untuk mengerti apa makna belajar, apa manfaatnaya dan bagaimana mencapainya. Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa untuk mencapainya, tujuannya, maksudnya guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas menjadi kondusif untuk belajar siswa. Jadi pengetahuan atau keterampilan itu akan dikemukakan oleh siswa sendiri, bukan apa kata guru. Pembelajaran akan lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena pembelajaran pendekatan kontekstual menganut aliran konstrukvisme, dimana seorang siswa dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstrukvisme siswa diharapkan belajar melalui "mengalami" bukan "menghafal".

Daftar Pustaka
Arfiani Andri. 2018, PembelajaranKontekstual (contextual Teaching and Learning) dan Pemahaman Konsep Siswa, Al-Muta'aliyah, (http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/mutaaliyah/article/view/3005), Vol.3, No.1.
Slameto. 2003, Belajar dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sitorus Ramli dan Ertila Suburian. 2011, Meningkatkan Minat Belajar Siswa dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual, (https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/handayani/article/download/1250/7237) ,Diakses pada 1 juni, 2022.
Winkel, W.S. 1996, Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT.Grasindo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun