Klaster Industri didefinisikan sebagai suatu jaringan dari sehimpunan industri yang saling berkaitan yaitu industri inti core industries) yang menjadi fokus perhatian, industri pemasok (supplier industries), industri pendukungnya(supporting industries), industri terkait (related industries) pihak atau lembaga yang menghasilkan pengetahuan atau teknologi. Secara singkat klaster industri merupakan kelompok usaha secara spesifik yang dihubungkan oleh jaringan mata rantai proses penciptaan atau peningkatan nilai tambah baik melalui hubungan bisnis maupun non bisnis.
Pengembangan klaster industri dasarnya dilakukan melalui 4 tahapan generik yaitu tahapan yang pertama yaitu aktivitas awal inisiatif pengembangan (Perkuatan), tahapan yang kedua adalah penyusunan kerangka dan agenda pengembangan (tahapan ini juga sebagai perkuatan pengembangan klaster industri), tahapan yang ketiga adalah implementasi yang memobilisasi sumberdaya dan pelaksanaan aktivitasnya, sedangkan tahapan yang terakhir dalah pemantauan, evaluasi serta perbaikan atau penyempurnaan.
Sedangkan daya saing klaster industri di wilayah Indonesia Timur yaitu mengembangkan klaster industry untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia khususnya di Indonesia Timur yang mencakup 12 provinsi. Pendekatan ini diharapkan mampu mendorong kawasan guna untuk mengimbangi geliat ekonomi di wilayah Indonesia Barat, strategi-strategi yang digunakan untuk memicu industri kreatif dan industri berbasis potensi sumber daya alam yang bukan hanya menghasilkan komoditas bahan mentah tetapi juga menghasilkan penghiliran industri. Pengembangan klaster industri ini juga didukung dengan adanya struktur industri domestik yang semakin maju dan berkembang dengan pesat yaitu seperti pembangunan infrastruktur yang terintegrasi dengan baik khususnya infrastruktur jalan dan perhubungan, infrastruktur laut maupun udara serta pasokan energi.
Bentangan kawasan timur yang luas menyimpan kekayaan sumber daya alam dan pesona wisata, juga keragaman budayanya juga menarik untuk pengembangan industri kreatif. Akan tetapi, industri kreatif tidak hanya memanfaatkan yang sudah ada, industri kreatif memerlukan sebuah inovasi mengolah bahan baku kerjainan dari alam dan juga penguatan sebuah Sumber Daya Manusia. Potensi-potensi kawasan Indonesia Timur juga memiliki beberapa produk unggulan seperti tenun, aksesoris, kain sutra, mutiara, kerajinan kerang, kayu ukir, dan lain-lain. Selain dari pemasaran dari wisata, tekonologi internet dapat digunakan untuk inovasi desain dan pemasaran online.
Pada tahun 2013 PDB IKM di Indonesia Timur mampu memberikan konstribusi sebesar 34 persen terhadap PDB Industri dengan rasio IKM 60 persen di Pulau Jawa dan 40 persen untuk diluar Pulau Jawa dan sampai saat ini kawasan Indonesia Timur dapat memberikan konstribusi ekonomi daerah sekitar rata-rata 7,5 persen. Strategi kalster ini juga dibarengi dengan pengembangan One Village One Product (OVOP). Pihak OVOP sudah melakukan penguatan kelembagaan, restrukrisasi mesin peralatan, penguatan keterkaitan dengan para stakeholder serta promosi pemasaran.