Mohon tunggu...
Putri KhanzaAulia
Putri KhanzaAulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

bebas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Daring dan Proyeksi Proses Pembelajaran Baru Pasca Pandemi

18 April 2021   16:04 Diperbarui: 18 April 2021   17:44 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Wabah Covid19 sejak Januari 2020 telah menjangkit hampir semua negara di dunia, dan memberikan dampak dan tantangan khusus untuk dunia pendidikan. Sesuai kebijakan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran pandemi Covid19 ini menerapkan kebijakan isolasi, social distancing dan physical distancing, hingga kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sehingga mengharuskan semua warga melakukan kegiatannya di dalam rumah, bekerja, beribadah dan belajar dilakukan dirumah.

Berdasarkan kondisi dan situasi yang telah dijelaskan diatas, mengharuskan lembaga dan institusi pendidikan melakukan inovasi dan perubahan terhadap proses pembelajaran, yaitu melakukan pembelajaran rutin melalui sekolah daring. Namun dalam praktiknya, terdapat banyak tantangan dan hambatan dalam memberikan informasi dan proses belajar dari guru ke anak didik.

Salah satu pembatasan tersebut adalah siswa dan orang tua menggunakan dan mengakses laptop dan smartphone. Jaringan (sinyal) telekomunikasi yang lemah, biaya kuota, dan media pembelajaran online yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat yang mendampingi dan mengawasi pembelajaran online anaknya. 

Selain itu, tidak semua orang tua siswa memiliki waktu luang dan pendidikan tinggi. Oleh karena itu, meskipun hanya satu hari dalam seminggu atau dua minggu sekali, dapat memilih proses pembelajaran offline dan menjaga prosedur kesehatan yang ketat untuk memprediksi mereka yang kesulitan menggunakan sinyal atau perangkat smartphone, terutama yang berada di pedesaan dan daerah terpencil. Oleh karena itu, mengambil langkah tersebut dapat mampu mengemban tanggung jawab pendidikan para siswa yang sangat besar.

Teringat akan tujuan dari seorang guru, yaitu mendidik. Mendidik sendiri merupakan proses panjang dan estafet yang tidak bisa dilakukan seorang diri, visi dan misi harus selalu mengalir dalam anak didik hingga tumbuh menjadi seorang dewasa. Pendidikan sendiri diketahui merupakan kebutuhan utama yang digunakan manusia untuk peningkatan kualitas hidup, mewujudkan diri sesuai tahapan perkembangan yang optimal, dan untuk mencapai titik kedewasaan. 

Disebutkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, Pendidikan merupakan bagian penting di kehidupan manusia, untuk pembeda antara manusia dan makhluk lainnya. Dalam Pendidikan, kegiatan terpenting yang harus dilakukan adalah belajar. Belajar adalah kegiatan yang dilakukan secara terus menerus yang dilakukan anak didik dengan bantuan guru maupun orang tua, dalam kegiatan yang secara terus menerus inilah menghasilkan perilaku yang permanen, serta penguatan pengalaman pelajar dan pelatihannya, dan dari kegiatan belajar ini dapat berdampak pada anak didik yang memiliki hubungan dan interaksi yang baik dari stimulus dan respon.

Karena adanya pandemi yang melanda seluruh dunia dan termasuk Indonesia ini, memberikan kewajiban untuk setiap individu melakukan pembatasan sosial dan pembatasan fisik, dan tanpa diduga terbitlah kebijakan untuk melaksanakan proses pembelajaran secara daring yang dilaksanakan untuk mengejar ketinggalan materi pendidikan untuk mencapai target yang telah ditentukan, meskipun selama ini Indonesia telah mengupayakan percepatan pembangunan infrastruktur untuk mendukung pemerataan jaringan listrik dan internet di seluruh daerah di Indonesia. Maka selain pemerintah yang harus mempercepat pembangunan dan pemerataan fasilitas ini, diharapkan siswa dan mahasiswa secara individu mampu beradaptasi dengan lingkungan belajar baru seperti ini.

Berdasarkan rekam jejak selama hampir satu tahun ini, dunia pendidikan dan perkuliahan melaksanakan pembelajaran jarak jauh menggunakan sistem daring, sangat besar kesempatan sistem pendidikan Indonesia dapat melakukan transformasi sistem baru seperti di masa pandemi ini. Dimana diketahui berdasarkan riset yang dilakukan Hootsuite pada awal tahun 2021, hasilnya menunjukan peningkatan pengguna internet penduduk indonesia secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar 17% dari tahun 2020. 

Selain itu para pendidik yaitu guru dan dosen, serta peserta didik yaitu mahasiswa dan siswa sekolah telah mengalami adaptasi secara cepat dan ekstrim dalam penggunaan internet dalam melakukan proses pembelajaran selama pandemi, dan hal ini memungkinkan kemampuan dari penduduk Indonesia secara keseluruhan sebenarnya mampu untuk melaksanakan adaptasi ke pola sistem pendidikan yang lebih baru. Kemungkinan hal tersebut memiliki peluang yang besar, dimana penggabungan sistem pembelajaran secara tatap muka dan daring sangat memungkinkan meskipun pandemi covid 19 ini telah berakhir di Indonesia.

Pada proses pembelajaran yang sangat berbeda di era pandemi Covid19 ini, proses daring memberikan keterbatasan guru dalam mencapai anak didik. Diketahui pula pada suatu saat nanti, ketika pandemi ini berakhir, kita tidak akan bisa kembali melaksanakan aktivitas-aktivitas sehari-hari maupun proses belajar mengajar seperti yang dulu sebelum pandemi. Para guru, murid dan orang tua telah mengenal dan beradaptasi dengan baik di masa pandemi ini. 

Dengan bantuan teknologi dan era globalisasi, proses belajar anak didik akan berbeda. Dengan terbentuknya pola kebiasaan baru, hanya akan menjadi rutinitas. Seperti sama halnya dengan masyarakat Indonesia yang mudah melupakan yang lama karena munculnya sesuatu yang baru. Pada proses pembelajaran dan perkuliahan-pun akan merasa ada yang baru tetapi belum dapat menjadi kebiasaan. Selain itu terjadinya blended learning, daring dan luring akan menjadi pilihan. Karena itu, guru maupun dosen harus bisa menentukan bagian mana yang tepat untuk daring dan mana yang harus luring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun