Mohon tunggu...
Putri Engellina Cecilia
Putri Engellina Cecilia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - -

On Going

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Sabar dan Bersyukur

2 Juni 2022   07:59 Diperbarui: 2 Juni 2022   08:02 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo temen-temen. Pada artikel kali ini aku bakal nyeritain kisah dari seseorang yang luar biasa, sosok ibu yang berhasil mendidik dan menyekolahkan anak-anaknya, yang tak kenal lelah dan tak pernah mengeluh walau dalam keterbatasan ekonomi. Beliau adalah Ibu nur Khasanah yang saat ini berusia 50 tahun, orang asli malang. 

Kebetulan, tempat tinggal beliau sangat dekat dengan kampus kami tepatnya di Dinoyo, kecamatan Lowokwaru, Malang. Aku dan teman-temanku pun langsung mengunjungi kediaman ibu nur saat bulan puasa kemarin untuk sekedar bertanya mengenai latar belakang keluarga dan kehidupan beliau.

Ibu nur khasanah memiliki 4 orang anak. Saat kami berkunjung ke rumah beliau, kami berjumpa dengan ibu nur dan anak terakhirnya yang masih TK. Ketika bertanya perihal ketiga anak yang lain, beliau mengatakan bahwa anak pertamanya telah lulus SMA namun meninggal dunia sekitar 5 tahun yang lalu saat berusia 20 tahunan dikarenakan mengidap penyakit gagal ginjal. 

Sehingga saat ini, beliau hanya tinggal bersama 3 orang anaknya. Anak kedua ibu nur telah bekerja namun belum memiliki pekerjaan tetap, ia mengalahkan sekolahnya saat itu untuk merawat kakaknya yang sering sakit sehingga harus dirawat dirumah sakit. Sedangkan anak ketiga ibu nur sekarang telah lulus SMA.

Kami pun bertanya mengenai suami ibu nur, beliau mengatakan bahwa suaminya bekerja di luar kota dan sangat jarang pulang, bisa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Terakhir suaminya pulang saat vaksin kedua tepatnya pada bulan Desember 2021 kemarin. Walau jarang pulang, suami ibu nur tidak melepas tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga. 

Beliau mengirim uang dengan melakukan transfer namun tidak rutin. Kiriman uang tersebut terkadang juga kurang untuk memenuhi kebetuhan ibu nur beserta ketiga anaknya.

Ibu nur juga mendapat bantuan dari pemerintah yakni bantuan PKH berupa sembako namun tidak rutin pula setiap bulannya. Beliau juga terkadang diberi upah hasil kerja anak kedua yang saat ini bekerja di toko, biasanya seratus ribu setiap bulan. 

Dulunya, ibu nur bekerja sebagai pembersih TK yang digaji seratus ribu perbulan. Beliau juga pernah bekerja sebagai asisten rumah tangga hingga ketika anak terakhirnya lahir, beliau memutuskan untuk berhenti bekerja dan memilih beraktivitas di rumah. 

Dalam menempuh pendidikan, kedua anak ibu nur mendapatkan bantuan dan keringanan membayar SPP. Namun ketika memiliki cukup uang untuk membayar, maka beliau akan membayarnya. Hal ini menunjukkan bahwa ibu nur tidak ingin terlalu bergantung pada sekolah.

Selanjutnya kami bertanya mengenai kesehatan beliau dan anak-anaknya. Alhamdulillah, beliau tidak memiliki riwayat penyakit apapun selain darah tinggi. Sedangkan ketiga anak lainnya juga dalam kondisi sehat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun