PENTINGNYA MENJAGA GIZI DI 1000 HARI KEHIDUPAN
Pendahuluan
Seribu hari pertama kehidupan anak (1000 HPK) adalah sejak hari pertama kehamilan sampai anak umur dua tahun yang dapat menentukan masa depan manusia. Fase ini disebut sebagai periode emas karena pada masa ini terjadi pertumbuhan otak yang sangat pesat.Â
Masalah gizi yang sering terjadi pada 1000 HPK adalah BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah), anak balita pendek (stunting), gizi kurang (underweight), dan gizi lebih (overweight) (Bappenas,2013).Â
Masalah gizi merupakan masalah yang kompleks, terdapat beberapa factor yang menjadi penyebab timbulnya penyakit gizi. Faktor tersebut adalah factor diet, faktor sosial, faktor kepadatan penduduk, infeksi, kemiskinan, dan factor lain seperti pendidikan dan pengetahuan. Timbulnya masalah gizi pada anak balita terjadi karena penyebab langsung dan tidak langsung (Waryana, 2016).
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2018, proporsi status gizi buruk dan gizi kurang berdasarkan indikator BB/U pada balita sebesar 3,9% dan 13,8%. Proporsi status gizi berdasarkan indikator TB/U adalah 11,5% sangat pendek dan 19,3% pendek. Sedangkan status gizi balita berdasarkan indikator BB/TB adalah 3,5% sangat kurus, 6,7% kurus, dan 8,0% gemuk.
Metode Pelaksanaan
Pada bab ini akan dipaparkan bagaimana strategi yang digunakan mahasiswa dalam mencapai sasaran untuk melakukan penyuluhan pada responden calon ibu dan ibu hamil. Untuk mencapai sebuah program kegiatan intervensi mahasiswa sudah melakukan beberapa persiapan sederhana seperti masker dan handsanitaizer untuk pencegahan covid-19. Beberapa persiapan ini akan di paparkan dalam laporan.
Hasil Kegiatan
a. Temuan Hasil Evalusi
Hasil yang di dapatkan oleh 5 warga yang mejadi sasaran yaitu :