Umbulsari, Jember - Di tengah kehangatan persahabatan dan semangat belajar, mahasiswa KKN Kolaboratif 104 dari gabungan berbagai perguruan tinggi kabupaten Jember yang terdiri atas Universitas Jember, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Politeknik Kesehatan Jember, Universitas dr. Soebandi dan Universitas Islam Jember telah memulai pengabdiannya di Desa Umbulsari, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif 104 di Desa Umbulsari ini dilaksanakan selama 35 hari, terhitung sejak 17 Juli hingga 22 Agustus 2025. Semenjak kedatangannya di desa pada 17 Juli 2025, tim KKN Kolaboratif 104 mulai beradaptasi dengan lingkungan serta mengidentifikasi potensi dan kebutuhan desa, sembari menyusun program-program kerja KKN.
Sekilas tentang Desa Umbulsari: Potensi Agraris dan Kemandirian Warga
Desa Umbulsari yang terletak di Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember merupakan sebuah desa dengan karakteristik agraris yang kuat. Mayoritas penduduknya menggantungkan hidup dari sektor perkebunan, terutama sebagai penghasil jeruk, jambu kristal, dan jambu citra yang menjadi komoditas unggulan desa. Selain kekayaan alamnya, Desa Umbulsari juga dikenal akan kemandirian dan kreativitas warganya dalam mengelola potensi lokal serta kesadaran akan lingkungan yang tinggi.
Fokus KKN dan Lomba Desa Berseri
Salah satu momen krusial yang menjadi fokus utama di awal masa KKN adalah partisipasi Desa Umbulsari dalam Lomba Desa Berseri (Bersih dan Lestari) Tingkat Pratama (18/07/2025). Lomba ini dihadiri langsung oleh Achmad Zaini dan Tri Wahyu Nugroho, S.E., perwakilan dari Tim Penilai Provinsi Jawa Timur. Lomba Desa Berseri sendiri merupakan program yang diselenggarakan oleh DLH Provinsi Jawa Timur untuk mendorong desa-desa menjadi lebih bersih, rapi, dan indah melalui pengelolaan lingkungan yang baik serta partisipasi aktif masyarakat.
Inovasi dan Kemandirian Masyarakat Desa Umbulsari
Desa Umbulsari menampilkan berbagai inovasi dan pengelolaan lingkungan yang patut diacungi jempol. Masyarakatnya telah menunjukkan kreativitas tak terbatas dan kesadaran tinggi akan lingkungan. Terbukti dengan adanya Bank Sampah khusus di Gang 46, yang menjadi pusat pengelolaan sampah dan inisiatif daur ulang oleh ibu-ibu desa. Sampah-sampah rumah tangga diolah menjadi berbagai produk bernilai jual dan estetika, seperti tas, tempat pensil, dan aneka kerajinan lainnya dari bahan daur ulang.
Tidak hanya itu, Desa Umbulsari juga unggul dalam pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang inovatif. Berbagai jenis TOGA diolah menjadi minuman kesehatan, contohnya bunga telang yang dipadukan dengan lemon atau jahe, serta olahan rosella. Kreativitas warga juga tampak pada produk makanan ringan lokal seperti keripik pare, keripik gedebog pisang, dan keripik bayam, yang menunjukkan kemandirian dan potensi ekonomi desa.
Sebagai turunan cerdas dari hasil perkebunan mereka, masyarakat Umbulsari juga mengembangkan produk ramah lingkungan seperti sabun cuci piring dari bahan alami, yakni kulit jeruk.
Peran KKN dalam Mendukung Penilaian Lomba