Mohon tunggu...
Putriana Nur Faizah
Putriana Nur Faizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Syarifuddin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keseruan Belajar Mata Kuliah "Logika" di Hari Pertama Semester Tiga

10 September 2023   07:56 Diperbarui: 10 September 2023   08:21 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mata kuliah 'Logika' di hari pertama semester tiga oleh Dosen Harry Purwanto M.I.Kom/Dokpri

 

Lumajang -- Akhirnya, setelah libur panjang untuk pertama kalinya mahasiswa Institut Agama Islam Syarifuddin (IAIS) Lumajang kembali berdatangan ke kampus memasuki tahun ajaran baru, Ahad (3/9/2023).

Begitupun dengan semester tiga, tahun ini mereka sudah menjadi kakak tingkat untuk semester satu atau angkatan 2023.

Begitupula dengan kelasku, 3A-KPI. Siang ini untuk pertama kalinya kita memasuki kelas di semester tiga, dan jam pertama diisi dengan mata kuliah Logika.

Dosen pengampu mata kuliah ini adalah dosen wali prodi KPI, Bapak Harry Purwanto M.I.Kom yang biasa kita panggil dengan sebutan 'Pak Harry'. 

Seperti biasa, pertemuan pertama diisi dengan pengantar dan pengenalan terkait materi sebelum masuk ke dalam pokok pembahasan materi mata kuliah.


Dimulai dengan dosen meminta para mahasiswa memaknai apa yang terlintas dibenaknya, ketika disebutkan kata 'Logika' menurut persepsinya masing-masing.

Beberapa mahasiswa pun menjawab dan satu persatu jawaban dicatat di papan tulis putih oleh dosen, lalu kemudian dilanjut dengan menarik kesimpulan dari berbagai jawaban yang ada.

Dosen menyebutkan bahwa definisi 'Logika' singkatnya adalah pola pikir yang menggunakan akal, atau kerap kali kita pakai dalam bahasa keseharian dengan istilah 'gak logis' yang berarti gak masuk akal.

Lalu dosen sedikit menyinggung terkait kata 'Cinta' dan meminta mahasiswa memaknainya, lalu salah satu mahasiswa mengartikan 'Cinta tidak ada bentuknya, tapi ada rasanya'.

Satu kelas seolah tersadarkan bahwa cinta fana yang selama ini dipuja-puja sebenranya tidaklah masuk akal, namun hanya mengedepankan rasa saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun