Mohon tunggu...
Putri Abigail
Putri Abigail Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Berawal Iseng, Menjadi Berkah

3 April 2017   15:18 Diperbarui: 3 April 2017   15:48 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibrahim Anwar, Owner Hibrkraft / dokumentasi pribadi

Keterbatasan biaya untuk kuliah bukanlah hambatan untuk menjalani hidup yang lebih baik ke depannya. Anwar, laki-laki kelahiran Jakarta, 15 April 25 tahun ini membuktikan bahwa saat hidupnya dihimpit banyak permasalahan dia dapat mengembangkan diri lewat usahanya Hibrkraft yang terletak di Jalan Raya Susukan RT 02/03 No 08, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lajang yang bernama lengkap Ibrahim Anwar ini bahkan harus berhenti kuliah dari salah satu universitas negeri terbaik di Indonesia karena himpitan biaya. 

Namun keadaan itu sama sekali tidak menyurutkan langkahnya. Anwar terus berjuang melanjutkan hidup dengan bekerja di Kalimantan hingga ke Bekasi. Namun cobaan datang lagi menghampiri hidupnya saat dia harus jatuh sakit dan harus keluar dari pekerjaannya. Saat dia mulai menganggur, Anwar mulai merasa jenuh dengan keadaannya. Laki-laki yang mempunya hobi belajar dan membaca buku ini pun memilih untuk melanjutkan usaha kerajinan tangan membuat handmade journal miliknya yang sebenarnya sudah dia mulai geluti sejak 2011 ini.

Perkembangan handmade journal di Indonesia akhir-akhir ini menurut Anwar sangat berkembang pesat. "Semua orang tiba-tiba membuat usaha jurnal" tutur laki-laki lulusan SMAN 3 Bogor ini. Walaupun begitu Anwar tetap optimis dengan usaha nya ini. Menurutnya jurnal Hibrkraft yang terbuat dari bahan dasar kulit ini relatif lebih awet dibandingkan dengan jurnal-jurnal lainnya.

Hibrkraft sendiri memiliki arti, hibr diambil dari akronim nama Ibrahim Anwar dan kraft adalah kerajinan tangan. Anwar mulai memakai nama Hibrkraft sejak tahun 2013, walaupun sebenarnya Anwar sudah mulai berdagang sejak tahun 2011. Lelaki berkulit sawo matang ini mengatakan bahwa ide awal munculnya membuat usaha ini karena dia butuh dan karena sejak kecil dia sudah senang menulis namin di suatu ketika dia kehabisan buku dan saat itu pun kondisi perekonomiannya sedang sulit, jadi Anwar memutuskan untuk membuat buku sendiri dan hasilnya tiga buku. Satu buku dia pakai sendiri, dan dua buku lainnya dia jual. Walaupun awalnya belum ada yang berminta untuk membeli tapi karena kegigihannya buku buatannya itu habis terjual dengan satu bukunya 25.000 rupiah. Modal awalnya pun hanya 20.000 untuk tiga buku, jadi untung awalnya dia sudah dapat sekitar 30.000 rupiah.

Siapa yang menyangka hasil dari coba-coba dan hanya bermodalkan 20.000 rupiah, saat ini setelah dikembangkan dapat meraih omset 20 juta rupiah perbulan! Wow! Walaupun menurut Anwar, hasil itu belum terlalu besar dengan ukuran UMKM sepertinya. Anwar memasarkan handmade journal Hibrkraft ini lewat jejaring media sosial. Bahkan hampur semua media sosial sudah dimiliki oleh Hibrkraft sebagai media promosinya. Anwar pun sudah mendaftarkan Hibrkraft di mesin pencari Google sejak tahun 2016 kemarin.

Stand yang biasa di pakai untuk acara pameran / dokumentasi pribadi
Stand yang biasa di pakai untuk acara pameran / dokumentasi pribadi
Hibrkraft sudah mempunyai customer dan mengirimkan handmade journalnya ini ke seluruh Indonesia bahkan sudah sampai ke Canada, Amerika Serikat. Namun mayoritas pembelinya datang dari daerah Jakarta, Bogor, Depok dan Surabaya. Anwar mengatakan bahwa ia seing mengalama banyak pesanan. Biasanya sebulan bisa sampai 350 pesanan, ungkap Anwar yang saat itu sedang duduk dengan mengenakan baju berwarna abu-abu. Range harga jurnal Hibrkraft ini sekitar 50.000 hingga tidak terhingga tergantung pesanannya. Ukuran paling kecil yang dijual oleh Hibrkraft ini adalah 10 cm x 10cm.

Anwar tidak sendiri dalam menjalankan serta mengembangkan bisnisnya, dia dibantu oleh tujuh orang karyawan yang hampir semuanya adalah tetangga rumahnya. Menurut Novi yang merupakan pegawai Anwar yang sudah bekerja selama enam bulan terakhir tentang Hibrkraft ini "menurut saya, bagus sih usaha ini karena dapat menambah lapangan pekerjaan warga sekitar sini yang sedang menganggur" tutur perempuan yang mempunyai tugas memotong kertas untuk jurnal Hibrkraft ini. Tidak hanya Novi yang merasa hidupnya terbantu oleh hadirnya usaha Hibrkraft milik Anwar. Lina dan Chika, kedua perempuan muda yang masih berumur 22 tahun ini mengungkapkan bahwa usaha ini sangat menguntungkan serta dapat membantu orang terdekat. Sebelum Lina dan Chika bekerja di Hibrkraft, mereka sudah mengetahui sedikit banyak tentang usaha ini lewat tetangga-tetangga sekitar.

Anwar mulai di bantu oleh karyawan baru sejak tahun 2016 kemarin. Walaupun sebenarnya sampai di saat ini, status karyawan tetap yang dimiliki Hibrkraft hanya satu orang dan yang lainnya bersifat freelance. Setiap karyawan ditempatkan di bagian-bagian yang berbeda. Ada yang d bagian pengrobekan kertas, menjahit kertas beserta sampul kulutnya dan lain-lain. Keunikan jurnal Hibrkraft ini setiap helai kertasnya proses manufakturingnya dirobek dengan tangan untuk mempertahankan konsep awal dan ciri khasnya yaitu yang classic.

Hibrkraft ingin membuka toko offlinenya di daerah Bojonggede atau tepatnya di sekitar rumah Anwar, yang saat ini masih dalam proaes pengerjaan serta merapikan sedikit demi sedikit. Hibrkraft merupakan brand yang sudah cukup terkenal dan sudah memiliki pelanggan sampai ke luar negeri. Anwar pun sempat bertanya kepada para customernya, darimana mereka tahu tentang Hibrkraft dan ternyata mereka banyak tahu dari media sosial dengan keyword pencariannya yang bermacam-macam seperti souvenir perusahaan, unique journal, leather journal, dan lain-lain.

Anwar mengungkapkan harapannya untuk Hibrkraft ini kedepannya dia ingin Hibrkraft dapat lebih besar dan bisa lebih mendunia. Selain itu dia pun mengatakan untuk rencana kedepannya dia ingin membuat jurnal yang dapat di ganti isi kertasnya, karena itu merupakan salah satu permintaan dari customernya. "Jangka panjangnya pun saya ingin mendigitalisasi jurnal, bahkan yang handmade. Jadi bisa sinkron dengan gadget" tutur Anwar mengungkapkan keinginan kedepannya.

Salah satu jurnal Hibrkraft / dokumentasi pribadi
Salah satu jurnal Hibrkraft / dokumentasi pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun