Berbagai nasihat dikeluarkan; jangan memakai rok mini, jangan memakai perhiasan, jangan jalan sendiri di malam hari, jangan ber make-up tebal dan sebagainya. Bahkan ada yang memberi tips cara duduk di ojek supaya paha wanita tidak terlihat. Semua diskusi and artikel menuju pada wanitalah yang harus belajar bagaimana supaya tidak diperkosa.
Kita akan selalu menemukan wanita yang berjalan sendiri di malam hari. Mereka adalah seorang pelajar, gadis, ibu atau seorang istri yang harus menafkahi dan berjuang untuk keluarga mereka. Tidak semua orang mampu mempunyai mobil pribadi. Hanya berpetuah “jangan berjalan di malam hari” tidak menyelesaikan masalah.
Membaca berbagai komentar yang menyalahkan wanita dalam kasus perkosaan selalu membuat kepala saya geleng-geleng (and rolling my eyes at the same time), membuat hati sedih dan sebal. Saya seorang wanita muslim. Saya percaya Allah maha pengasih dan tidak mungkin berpesan “kesalahanmu kamu diperkosa, karena kamu tidak berpakaian muslim”. Mereka mungkin hafal luar kepala kitab suci mereka. Mereka yang menyalahkan wanita adalah para pelupa yang banyak berbicara. Mereka lupa bahwa Allah mengatakan tingkatkanlah persaudaraan dan kasih sayang sesama manusia. Mereka lupa bagaimana menjadi a decent human being dan para pria lupa how to be a gentlemen. Kalau saja saya bisa membalikkan mereka ke masa kecil mereka dan mengajarkan kembali arti “NO MEANS NO”.
Akibat banyaknya kasus date rape, Wakil President Amerika Joe Biden berkampanye keras untuk menerangkat arti “NO MEANS NO” , terutama pada para remaja di Amerika.
No means no. No means no if she’s drunk or sober. No means no if she’s in the dorm room or on the street. No means no even if she said yes first and changed her mind. No means no—no matter what.
Birahi adalah sesuatu yang bisa kontrol. Hal ini mungkin tidak berlaku bagi seorang kriminal atau seseorang yang berpenyakit jiwa. Carilah penyebab utama kasus perkosaan. Berhentilah menyalahkan kaum wanita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI