Mohon tunggu...
ARIES1993
ARIES1993 Mohon Tunggu... Warga biasa

Penulis lepas yang peduli isu sosial dan kehidupan rakyat kecil. Menyuarakan kegelisahan melalui tulisan agar menjadi bahan refleksi bersama. Percaya bahwa kata-kata bisa mengubah arah kebijakan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mengapa Pejabat Kita Wajib Membaca Buku, Bukan Hanya Membaca Laporan?

26 September 2025   13:19 Diperbarui: 26 September 2025   13:19 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pejabat rajin baca buku = rakyat lebih sejahtera. Pejabat rajin baca laporan proyek = rakyat kenyang janji.

Buku bukan sekadar lembaran kertas, tapi bahan bakar pikiran. Kalau pejabat kita rajin membaca, mungkin jalanan tak akan cepat rusak, dan kebijakan tak akan sekadar wacana.

---

Di negeri ini, laporan proyek sering kali tebal, tetapi jalan yang dibangun tipis. Anggaran selalu besar, tetapi hasil di lapangan kecil. Mengapa begitu? Salah satunya karena pejabat kita lebih rajin membaca laporan keuangan ketimbang membaca buku.

Padahal, buku adalah sumber pengetahuan yang bisa membentuk pemimpin dengan visi, empati, dan akhlak.

1. Membuka Wawasan

Buku memberi perspektif luas, dari sejarah, ekonomi, hingga teknologi. Seorang pejabat yang melek buku tidak akan mudah dikelabui dengan data palsu atau wacana murahan.

2. Menumbuhkan Empati

Novel atau biografi membuat kita merasakan hidup orang lain. Bayangkan jika pejabat membaca kisah petani, buruh, atau nelayan---mereka akan lebih hati-hati dalam membuat kebijakan.


3. Menjadi Teladan Literasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun