Mohon tunggu...
Nopa Ariansyah
Nopa Ariansyah Mohon Tunggu... Guru - Manusia Fakir Ilmu

Menuangkan ke dalam bentuk tulisan tentang apa yang saya dapatkan, pikirkan, dan rasakan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dagelan PLN (Wilayah Kabupaten Banyuasin)

7 Juli 2015   13:48 Diperbarui: 7 Juli 2015   13:48 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan suci ramadhan merupakan bulan yang sangat spesial bagi umat islam. Pada bulan itu limpahan pahala dan ampunan diberikan oleh Allah swt. kepada hamba-hambanya. Pahala amal kebaikan dilipatgandakan dan ampunan terhadap kesalahan dilapangkan. Tentunya momentum bulan suci ini harus benar-benar dimanfaatkan secara maksimal oleh kita sebagai orang-orang yang beriman, sebagai bentuk rasa syukur dan penghambaan kita kepada Allah swt. Pada saat memasuki awal-awal bulan suci ramadhan tahun ini penulis pernah membaca di surat kabar terpopuler di Banyuasin, koran Harian Banyuasin, tentang janji dari PLN Pangkalan Balai. Namun sayang penulis lupa dan kehilangan bukti otentiknya mengenai tanggal dan edisi koran tersebut. Kurang lebih dikatakan bahwa pihak PLN menjamin tidak akan terjadi pemadaman listrik selama puasa. Maklumlah selama ini masyarakat kurang mendapatkan pelayanan optimal sehingga pemadaman listrik menjadi makanan sehari-hari di sebagian besar wilayah Banyuasin. Sebuah jaminan yang patut saya apresiasi setinggi-tingginya.

Namun ketika kita cermati lebih jauh tentang jaminan dari PLN tersebut maka ada sebuah hal yang patut kita bahas. PLN mengatakan bahwa tidak akan terjadi pemadaman selaman puasa. Ya selama puasa. Kita tahu bahwa puasa dalam artian masyarakat kita adalah menahan haus dan lapar. Menahan haus dan lapar itu dilakukan disiang hari, sedangkan malam hari kita bebas untuk makan dan minum. Ini berarti ketika dimalam hari pada bulan ramadhan di desa kita masih mengalami pemadaman listrik tanpa sebab yang jelas maka itu bukan termasuk bagian dari jaminan PLN Pangkalan Balai. Sebab PLN hanya menjamin tidak terjadi pemadaman selama puasa (siang hari). Sedangkan pada malam hari kita tidak berpuasa kan? Betul tidak? Intinya dengan “redaksi khusus” pengumuman itu mempunyai arti bahwa PLN hanya menjamin tidak terjadi pemadaman pada siang hari, bukan malam hari. Dalam hal ini PLN tidak ingkar terhadap komitmennya. Salut untuk PLN.

Di luar hal tersebut masih ada beberapa kejadian pemadaman listrik yang terjadi pada siang hari di beberapa desa di Kabupaten Banyuasin tanpa ada alasan yang jelas dari pihak PLN. Mengapa bisa demikian? Memang PLN menjamin tidak terjadi pemadaman selama puasa atau selama siang hari saat kita puasa. Apakah PLN ingkar terhadap komitmennya? Nanti dulu. Kalau masalah yang ini mari kita intropeksi diri kita. Mari kita lihat sebagian besar kondisi masyarakat kita pada bulan suci ini. Lebih banyak mayoritas yang berpuasa atau yang tidak berpuasa? Jawablah dengan jujur. Jadi ketika PLN menjamin tidak terjadi pemadaman selama puasa sedangkan mayoritas masyarakat kita umat islam banyak yang tidak berpuasa tetap yang salah bukan PLN. Yang salah ya tetap kita. Kenapa bisa demikian?

Katanya kita hidup di negara demokrasi yang mana keputusan ditentukan oleh suara terbanyak. Jadi misalnya PLN melakukan pemadaman pada siang hari saat berpuasa  tidak akan jadi soal. Sebab misalnya PLN ingin mengadakan pemungutan suara untuk melakukan pemadaman pada bulan puasa yang menang pasti suara yang pro pemadaman listrik dengan alasan didukung oleh suara mayoritas masyarakat kita yang tidak berpuasa. Singkatnya biralah pemdaman terjadi, masyarakat kita juga mayoritas tidak berpuasa. Betul tidak? 2-0 untuk PLN. PLN selalu benar. Meskipun dalam situasi nyata dilapangan baik orang yang berpuasa ataupun tidak berpuasa sama-sama tidak menginginkan yang namanya pemadaman listrik.

Berdasarkan opini penulis di atas marilah kita, baik masyarakat maupun PLN, sama-sama mengintrospeksi diri. Kita sebagai mayarakat hendaknya bercermin masih adakah kewajiban-kewajiban yang belum kita penuhi, baik itu kewajiban terhadap Allah swt maupun kewajiban terhadap bayaran tagihan PLN. Lalu untuk pihak PLN cabang Pangkalan Balai saya mengharapkan perbaikan kualitas pelayanannya. Tolong buatlah redaksi tentang suatu pemberitahuan yang tidak ambigu. Saya memohon cukupkan lah pemadaman listrik yang tanpa alasan yang jelas mewarnai kehidupan kami sehari-hari. Jangan samapai kegelapan mengelapkan mati hati masyarakat untuk berbicara dan bertidak di luar batas kewajaran.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun