Mohon tunggu...
Puti Hilma Noviandri
Puti Hilma Noviandri Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan

Jadilah bermanfaat untuk orang lain

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Tingkatkan Citra Perawat dengan Profesionalisme

27 Mei 2019   17:01 Diperbarui: 27 Mei 2019   17:21 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Meningkatkan citra perawat kepada masyarakat menjadi tujuan yang sangat penting untuk dicapai. Sebagai tenaga kesehatan, perawat haruslah bisa menunjukkan sikap profesionalismenya. Perawat akan dipandang berdasarkan bagaimana ia bersikap kepada kliennya, seberapa besar rasa kepedulianya terhadap sesama, bagaimana ia mengaplikasikan wawasan yang telah ia punya ketika bekerja, bagaimana ia meningkatkan ilmu pengetahuannya, serta rasa kedisiplinan yang tinggi.

Berdasarkan The American Association Of Colleges Of Nursing (2008), nilai-nilai profesionalisme yang sesuai dalam berhubungan dengan klien adalah Aesthetic, Equality, Freedom, Altruism, Human Dignity, Justice, dan Thruth. Nilai Aesthetic dapat diterapkan dengan cara perawat berpenampilan bersih dan rapi, memberikan aura positif bagi orang-orang di sekitarnya sehigga membuat mereka nyaman. Penerapan nilai Equality dapat dilakukan oleh seorang perawat dengan tidak membeda-bedakan suatu golongan baik itu klien maupun teman sejawatnya. Nilai Freedom diterapkan oleh perawat dengan cara menghargai hak-hak yang klien miliki, menghargai segala keputusan yang telah klien buat, serta mampu menerima saran serta kritik dari orang lain.

Penerapan Altruisme dilakukan dengan cara memberikan perhatian penuh akan kebutuhan klien, perawat juga harus peduli terhadap masalah-masalah yang dapat berdampak pada asuha keperawatan. Nilai Human dignity dapat diterapkan dengan cara perawat menjaga seetiap rahasia klien, dan teman sejawatnya. Memperlakukan orang lain sesuai dengan keinginan mereka untuk diperlakukan juga mejadi poin penting untuk diterapkan oleh perawat. Penerapan Justice dapat dilakukan degan bertindak sebagai pembela klien, serta melaporkan tindakan yang tidak kompeten, tidak etis, dan tidak legal secara objektif dan berdasarkan fakta. Nilai kejujuran (Thruht) pun menjadi nilai penting dalam profesionalisme. Penerapannya dapat dilakukan dengan mendokumentasikan asuhan keperawatan secara akurat dan jujur, mendapatkan data secara lengkap sebelum membuat suatu keputusan, berpartisipasi dalam upaya-upaya profesi untuk melindungi masyarakat dari informasi yang salah tentang asuhan keperawatan

Perawat harus bisa mengaplikasikan segala ilmu yang ia dapat dengan baik da terampil. Harus ada kesinambungan dalam pemberian asuhan keperawatan dengan cara perawat harus mengembangkan pengetahuannya untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan. Sebagaimana pengertian keperawatan adalah kombinasi pengetahuan dari ilmu fisik, humaniora, dan ilmu sosial, bersama dengan kompetensi klinis yang diperlukan untuk perawatan yang berpusat pada pasien yang aman dan berkualitas (Gugliemi, 2010 dalam Potter & Perry, 2013). Peran perawat harus terus-menerus merespons dan beradaptasi dengan tantangan baru. Perawat berada dalam posisi untuk memperbaiki dan membentuk masa depan perawatan kesehatan. Perawat dituntut untuk selalu meningkatkan ilmu pengetahuannya, dengan begitu seorang perawat akan memberikan pelayanan bagi kliennya dengan lebih baik lagi. Terlebih jika seorang perawat disiplin dalam menempuh pendidikan lanjutan, akan memberikan peluang besar baginya menjadi seorang pengajar untuk calon-calon perawat.

Selain terus meningkatkan ilmu pengetahuan, kedisiplinan yang tinggi sangat penting dan harus diterapkan oleh seorang perawat. Kedisiplian perawat dalam menempuh pendidikan namun juga melaksanakan tugas nya akan mempengaruhi tingkat kesehatan pasien. perawat menerapkan sikap disiplin dalam pengambilan keputusan untuk menghindari keputusan yang terburu-buru dan tidak tepat. Belajar berpikir kritis membantu  perawat  memposisikan diri mereka sebagai penasihat dan pendudukug pasien, serta membuat pilihan yang lebih baik tentang perawatan mereka (Facione dan Facione, 1996 dalam Potter & Perry, 2013). Berdasarkan Potter & Perry (2013), sikap dan aplikasi berpikir kritis dalam praktek keperawatan adalah teliti dalam melakukan apapun, meggunakan kriteria ilmiah dan kriteria praktik dikenal untuk penilaian dan evaluasi, meluangkan waktu untuk teliti, dan mengelola waktu secara efektif.

Nilai-nilai profesionalisme yang harus dimiliki seorang perawat tercantum dalam American Association Of Colleges Of Nursing (2008). Tidak hanya menerapkan nilai-nilai tersebut, perawat juga harus terus meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang ia miliki serta disiplin pada segala hal yang ia kerjakan, dengan begitu mutu asuhan keperawatan akan semakin baik. Nilai profesionalisme harus terus ditanamkan baik kepada perawat saat ini dan calon-calon perawat. Calon-calon perawat dimasa depan dapat mulai membiasakan diri sejak dini dalam menerapkan sikap-sikap profesionalisme sehingga terbentuk pula rasa kecintaan terhadap profesi perawat. Jika profesionalisme dalam keperawatan dapat diterapkan maka citra perawat pun akan semakin baik oleh pandangan masyarakat.

 

Referensi

American Association of Colleges of Nursing. (2008). The Essential of Baccalaurate      Education for Professional Nursing Practice. Retrieved from: aacn.nche.edu.

Potter, P. A., & Perry, A. G. (2013). Fundamentals of Nursing 8th Edition. Missouri: Elsevier.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun