Mohon tunggu...
Purnama Tambunan
Purnama Tambunan Mohon Tunggu... Tutor - Badminton Lover

""Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya" tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar. Terimalah dan hadapilah." (Soe Hok Gie)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Satu Lagi Talenta dari Indonesia: Kevin Sanjaya Sukamuljo

11 September 2016   21:02 Diperbarui: 25 Juni 2017   13:58 3569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kevin Sanjaya Sukamuljo di tengah acara coaching clinic (sumber:http://www.pbdjarum.org/)

“Biarpun saya terlihat kecil, tetapi kemampuan saya besar.”

Saya cukup terkejut saat membaca kalimat di atas dalam biodata atlet yang disajikan PB Djarum. Kalimat itu dipilih pebulutangkis ganda putra, Kevin Sanjaya Sukamuljo, untuk menggambarkan dirinya. Hanya satu kalimat. Namun, bila diselami, dalam sekali maknanya. Tengoklah sejumlah foto Kevin saat masih junior di halaman biodata atlet-atlet PB Djarum. Postur Kevin tampak lebih kecil dibandingkan rekan-rekan seangkatannya.

Beranjak dewasa pun Kevin masih tergolong kecil. Pada database PBSI, tinggi badan Kevin tercatat 1,70 m. Dengan postur setinggi itu, Kevin termasuk “kecil” bila dibandingkan dengan sejumlah ganda putra di Pelatnas, seperti Angga Pratama (1,80 m), Ricky Karanda Suwardi (1,80 m), Mohammad Ahsan (1,74 m), Hendra Setiawan (1,83 m), Ade Yusuf*) (1,80 m), Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira (1,76 m), Rian Agung Saputro (1,80 m), dan Berry Angriawan (1,78 m), meskipun masih sedikit lebih tinggi dibanding pasangannya, Marcus Fernaldi Gideon (1,67 m).

Badan boleh “kecil”, namun kemampuan Kevin saat bertanding tidak jauh dari kalimat yang diungkapkannya di atas. Kevin mampu bermain di area depan dan belakang dengan sama baiknya. Di area depan, Kevin mampu melakukan “pancingan” dengan melakukan pukulan-pukulan halus di atas net. Kemampuannya ini memaksa lawan mengangkat shuttlecock, yang kemudian dimanfaatkan Kevin atau pasangannya untuk menyerang lawan.

Kevin juga cerdik menempatkan shuttlecock di area permainan lawan yang kosong untuk meraih angka. Dengan sigapnya, Kevin mampu “memotong” laju shuttlecock yang melambung “tanggung”, bahkan tak segan untuk “memotong” sambil melompat dan bergerak lincah di depan net.

Saat “ditarik” ke area belakang, Kevin cepat beradaptasi. Smash Kevin pun lumayan keras. Tak jarang Kevin melakukan beberapa kali jumping smash ke sana ke mari demi menjatuhkan shuttlecock ke area permainan lawan. Karena kemampuannya ini, Kevin sempat dijuluki “The Flying Kevin” oleh publik Thailand saat berlangsung Kejuaraan Dunia Junior 2013 di Bangkok.

Satu kelebihan Kevin, yang tidak dimiliki kebanyakan pebulu tangkis, adalah kemampuannya saat melakukan flick serve. Flick serve merupakan servis yang melambung ke belakang area permainan untuk mengecoh lawan. Untuk melakukan flick serve, biasanya pebulu tangkis sedikit meninggikan pukulan agar shuttlecock dapat melambung. Karena itu, bila tidak dilakukan dengan baik, flick serve berisiko dinyatakan fault oleh service judge. Pun bila flick serve berhasil dilakukan dan tidak dinyatakan fault, risiko tidak hilang begitu saja. Bila tinggi lambungan shuttlecock tidak sesuai atau “tanggung”, shuttlecock dapat menjadi santapan empuk lawan untuk di-smash. Beberapa ganda dunia pernah kecolongan dengan flick serve yang dilakukan Kevin.

Mental yang Bagus

Di samping memiliki keunggulan teknis, Kevin memiliki mental bertanding yang bagus. Saat tertinggal angka, Kevin dan pasangannya mampu mengejar ketertinggalan bahkan membalikkan keadaan. Sebut saja di semifinal Kejuaraan Dunia Junior 2013, saat turun di nomor ganda campuran bersama Masita Mahmudin. Saat tertingal 12-17 di set kedua dari ganda China, Liu Yuchen/Huang Dongping (unggulan kedua), Kevin/Masita mampu meraih 9 angka beruntun dan memaksakan rubber set. Di set penentuan, Kevin/Masita, yang kembali tertingal 11-17, berhasil menyamakan kedudukan dan balik unggul 21-19.

Di semifinal Chinese Taipei Grand Prix 2015, Kevin, yang berpasangan dengan Marcus Fernaldi Gideon, berhadapan dengan ganda Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. Kevin/Gideon sempat tertinggal 17-20 di set ketiga. Kevin/Gideon berhasil meraih 5 angka beruntun dan memenangkan pertandingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun