Mohon tunggu...
puji handoko
puji handoko Mohon Tunggu... Editor - laki-laki tulen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup untuk menulis, meski kadang-kadang berlaku sebaliknya.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tak Perlu Lebay, Pertamina Baik-baik Saja

25 Agustus 2020   18:21 Diperbarui: 25 Agustus 2020   18:16 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto Dok, CNBCIndonesia

Pandemi Covid-19 membuat perekonomian dunia morat-marit. Perusahaan-perusahaan raksasa mencatatkan kerugian. Hal itu juga terjadi pada perusahaan Migas raksasa dunia, mereka tak luput mendapat tekanan dari bencana non-alam tersebut. Exxon Mobil rugi USD 1,3 Milyar, BP rugi USD 6,7 Milyar, Total rugi sebesar USD 8,4 Miliar, dan Shell rugi USD 18,4 Miliar.

Tercatat hanya Saudi Aramco, perusahaan Migas besar yang meraih keuntungan, itu pun dalam kondisi mengalami penurunan sebesar 73,4% pada kuartal kedua. Perusahaan ini masih mencetak laba, sebab pasokannya yang besar dan biaya produksinya yang murah. Ketika terjadi "perang pasokan" dengan Rusia, Aramco justru meningkatkan produksi untuk menutupi rendahnya harga minyak mentah saat itu.

Pertamina juga mencatatkan kerugian, namun tak sebesar perusahaan-perusahan di atas. Jumlah kerugian Pertamina sebesar USD 767,92 juta atau setara Rp 11,13 pada semester I 2020.

Ada beberapa komentar mengenai hal ini, Fahmy Radhi yang disebut sebagai pengamat dari UGM salah satunya. Ia mengatakan soal lifting minyak yang menjadi biang keroknya. Ia juga menyebut soal akuisisi ladang minyak di luar negeri. Pendapat seperti ini tentu saja sah saja dari segi opini, tapi realitasnya bisa berbeda. Padahal sebenarnya bukan itu sebabnya.

Menurut Pertamina, sebagaimana dikutip dari Kompas.com pada 24 Agustus 2024, kerugian itu terjadi karena Pertamina menghadapi tiga tantangan besar. Pertama penurunan harga minyak mentah dunia, kedua penurunan konsumsi BBM di dalam negeri, dan yang ketiga selisih kurs yang cukup signifikan.

Tantangan pertama harga minyak mentah yang sempat turun drastis, membuat Pertamina dihadapkan pada pilihan sulit. Namun Pertamina akhirnya mempertahankan harga jual demi menyelamatkan karyawan Pertamina dari PHK. Sebab perusahaan Migas lain seperti Saudi Aramco sudah melakukannya. Pilihan sulit itu diambil agar menghindari bertambahnya pengangguran di tengah wabah Corona.

Kalau Pertamina hanya mikir untung, sebenarnya lebih mudah beli minyak mentah dari luar negeri, yang saat itu sangat murah dan menghentikan produksi dalam negeri. Bisa dibayangkan jika hal itu dilakukan, entah akan ada berapa banyak pengangguran baru di Indonesia.

Kemudian tantangan kedua, konsumsi BBM yang menurun, sebab Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Work from Home membuat penjualan Pertamina berkurang. Tercatat terjadi penurunan sekitar 13% dari jumlah 135.000 kilo liter pada periode 2019, menjadi 117.000 kilo liter per hari pada 2020. Bahkan pada saat PSBB di beberapa kota besar, terjadi penurunan demand mencapai 60%.

Jumlah itu tidak main-main. Bisa dibuktikan saat terjadi fenomena langit biru Jakarta akibat menurunnya pemakaian kendaraan bermotor. Industri dan perkantoran yang ditutup membuat lalu-lalang manusia berkurang drastis. Imbasnya sangat terasa pada konsumsi BBM.

Selanjutnya tantangan ketiga terkait selisih kurs Rupiah tehadap Dolar Amerika Serikat, hal itu membuat Pertamina harus membayarkan kewajiban dengan jumlah yang lebih besar dari semestinya. Fenomena seperti ini di luar prediksi siapapun. Efeknya dirasakan oleh seluruh perusahaan di dunia, termasuk Pertamina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun