Ngomongin tentang kanker, teringat kembali bagaimana perjuangan melawan kanker dari kakak ipar, bulik, paklikdan meninggal dunia. Adik juga sekarang sedang berjuang dengan merelakan satu payudaranya harus dibuang karena kanker juga.
Bicara tentang kanker, di bulan kanker payudara  internasional ini rasanya kita harus lebih waspada. Bagaimana kanker itu ternyata merenggut jiwa orang-orang terkasih. Bagaimana pertumbuhan sel yang berbeda dari sel di sekitarnya ini kemudian bermetastase dan mengganggu pertumbuhan jaringan lainnya. Tidak bisakah diselamatkan sehingga tidak harus terenggut jiwanya?
Ternyata walau kena kanker bisa bertahan. Cerita ini didapat dari seseorang yang pernah terkena kanker dan beliau bercerita bagaimana beliau bertahan dari kanker dalam sebuah acara tentang deteksi dini pemeriksaan payudara sendiri dalam pengabmas Prodi Kebidanan Purwokerto Program Diploma Tiga.
Awal gejala dirasakan ketika beliau mengandung terasa ada benjolan pada payudaranya. Proses menyusui dijalani dengan masih merasakan adanya benjolan tersebut. Kemudian diperiksakan hingga diagnosa kanker stadium 2 didapatkan. Terasa berat dirasakan namun hidup harus terus berjalan.Â
Pengobatan dijalankan, operasi dilakukan, Â kemoterapi dilaksanakan dan gejala sampingan dari terapi tersebutpun dirasakan. Bagaimana mual yang dirasakan setiap habis kemoterapi. Nafsu makan yang menurun, Â rambut yang rontok dengan sabar diterimanya hingga akhirnya masih mampu bertahan.
Dukungan luar biasa dirasakan dari keluarga, teman, saudara, sahabat dan orang-orang terdekat lainnya. Termasuk dari petugas kesehatan yang merawatnya.Â
Berbeda dengan pasien tersebut, apa yang terjadi pada kakak ipar bisa jadi pelajaran untuk saya pribadi maupun barangkali pembaca. Bagaimana saat itu ketakutan terhadap operasi membuat kakak tidak mau berobat. Akhirnya benjolan yang dirasakan semakin membesar dan pecah himgga membawa kakak pada ajalnya.
Ketidaktahuan pada gejala membawa banyak pasien harus berada pada kondisi yang lebih parah. Didiagnosa kanker pada kondisi yang sudah membutuhkan penanganan lebih lanjut dan lebih banyak intervensi.
Di sini pentingnya deteksi dini agar ditemukan secara lebih awal dan penanganan lebih dini. Dengan gejala yang lebih ringan semoga lebih mudah tertangani dan lebih tinggi harapan hidupnya.