Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Diharap Tidak Mudik, Ya Baru Kali Ini Terjadi

21 Mei 2020   09:45 Diperbarui: 21 Mei 2020   09:41 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adik ipar kerja di Jakarta, di sebuah perusahaan yang menangani mesin pendingin pada kendaraan-kendaraan yang jadi rekanannya. Suatu hari ada kabar kalau di perusahaanya itu ada yang positif, tentu saja kami yang di kampung merasa was-was, takut dan khawatir.

Bagaimana kondisi kesehatan?

Membaca berita di internet  itu, akhirnya suami ku menelponnya. Alhamdulillah kondisinya baik-baik saja dan memang membenarkan kabar tersebut. Dia cerita kalau di perusahaannya itu ada karyawan yang positif covid-19 namun karena beda pabrik akhirnya hanya 1 pabrik yang dirumahkan.

 Karena masih bekerja dan tidak boleh pulang akhirnya dia memutuskan untuk tetap berada di kos-kosan. Sudah 3 bulan tidak pulang, padahal anak dan istrinya ada di Purbalingga. Selama ini dia pulang maksimal 1 bulan sekali. Bolak balik naik bis, sabtu sore pulang ke rumah minggu sore sudah balik lagi ke kerjaannya.

Karena pandemi Covid 19 ini dan ada kebijakan tidak boleh mudik dulu akhirnya lebaran nantipun dia tidak akan mudik. Bukan karena tidak rindu keluarga,namun semata-mata demi sayangnya sama keluarga. Kalau dia mudik maka akan diisolasi selama 14 hari. Padahal  liburnya hanya terbatas. Di desa tempatnya tinggal bagi pemudik akan diisolasi  di rumah dan diberi gelang tanda kalau tidak boleh keluar selama 14 hari.

Itu artinya kalau dia pulang maka bisa terancam kehilangan pekerjaan. Kalaupun pulang juga akan membahayakan karena di rumah ada ibu yang sedang sakit dan bapaknya yang sudah tua juga. Memang dia tidak sakit sekarang namun seandainya pulang naik kendaraan umum bisa tertular di jalan dan nantinya bisa menularkan keppada anggota keluarga.

Keputusannya tidak mudik mungkin sudah tepat. Sambil menunggu situasi membaik. Untuk urusan ekonomi seperti biasa bisa ditransfer. Untuk urusan kangen ya telpon sama video call. 

Keadaan memang tidak mudah, namun kita memang harus bisa berdamai. Berdamai dengan hidup berdampingan bareng covid-19. Covid-19 mungkin tidak atau belum bisa dimusnahkan. Namun kehidupan kita harus tetap berjalan. Peekonomian tetap berputar dan nantinya semua kegiatan kehidupan manusia tetap berjalan.

Bagaimana kita akan hidup berdampingan dengan Covid-19 barangkali belum terbayangkan. Selain menjalankan pola hidup sehat dengan tetap memakai masker jika keluar, mencuci tangan setiap saat, jaga jarak,  konsumsi nutrisi sehat, aktivitas  fisik dan sebagainya kita harus tetap menjalankan kehidupan ini. 

Yang bekerja tetap bekerja, yang sekolah tetap sekolah, yang kuliah tetap belajar. Bagaimana aktivitas itu bisa dilakukan dengan normal tanpa harus ada ketakutan dengan Covid-19 itu yang mungkin ke depannya harus disiasati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun