Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tetap Santun, Walau Sedang Dilecehkan

31 Maret 2020   15:23 Diperbarui: 31 Maret 2020   15:41 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tetap berbicara yang baik, berpikir yang positif, ketika hati sedang marah memang tidak mudah. Namun bukan tidak mungkin itu kita lakukan jika sudah terbiasa bersabar mengendalikan diri dan lisan. 

Ketika diri sedang marah, emosi terpicu, hati bergejolak, ingin rasanya mengungkapkannya dengan teriakan yang membahana. Puas rasanya jika bisa memaki-maki seenaknya. Terlampiaskan sudah jika bisa membanting-banting barang yang ada.

Kekesalan sudah kita lampiaskan, kemarahan sudah kita kobarkan, emosi sudah kita curahkan, plong, lega hatinya. 

Benarkah demikian?

Ternyata tidak, pelampiasan emosi marah secara berlebihan seperti itu justru akan membuat diri kita semakin emosi. Jiwa kita semakin tidak terkendali dan hal-hal yang tidak diinginkan bisa terjadi.

Lebih baik bersabar, tahan kemarahan tersebut. Segera berpindah posisi dari yang awalnya berdiri, segera duduk, dari yang duduk, bisa berbaring. Jika ada dalam ruang bisa keluar sebentar untuk sekedar menenangkan diri. 

Kemarahan itu bisa timbul ketika kita sedang merasa dilecehkan. Diri kita merasa direndahkan dan tidak dihargai. Walaupun begitu cobalah tetap bersikap santun. 

Akan sangat terhormat jika kita tetap santun walaupun sebenarnya diri merasa dilecehkan. Akan sangat terlihat berjiwa ksatria jika kita tetap bisa mengendalikan raga untuk tidak membabi buta. 

Sebuah nilai yang sangat perlu kita terapkan dalam hidup sehari-hari. Tidak akan kita lihat orang marah-marah tak terkendali. Tidak akan kita lihat orang mencaci maki tak elok hati hati. Tak akan kita dengar sumpah serapah yang menyayat hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun