Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN

Seorang pembelajar yang Ingin terus mengasah diri

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bertambah lagi 1 Angka Kematian Ibu?

15 September 2019   09:45 Diperbarui: 15 September 2019   09:58 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Turunkan AKI dan AKB!!!. Sebuah komitmen yang wajib kita dukung. Baru saja saya mengikuti kegiatan pertemuan ilmiah Tahunan Bidan Indonesia yang dilaksanakan tanggal 12-14 September 2019 di Hotel Novotel Mangga Dua Square Jakarta. Sungguh pertemuan yang luar biasa. Komitmen yang didengungkan melalui yel-yel Bidan Indonesia memang pantas dan harus diikuti. 

Satu kata untuk bidan : Dahsyat!

Dua kata untuk bidan : Luar Biasa !!

Tiga kata untuk bidan : Saya Pasti BIsa !!

Empat kata untuk bidan : Turunkan AKI dan AKB  !!

Berbicara tentang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dalam sebuah pertemuan yang melibatkan lebih 800 orang bidan di seluruh Indonesia, merupakan salah satu wujud tekad bidan untuk berperan serta dalam penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. 

Penurunan AKI dan AKB itu sendiri merupakan program prioritas utama pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2015-2019 dan merupakan target Sustainable Development Goals yang harus dicapai pada tahun 2030 .

Di hari ketiga di tengah-tengah pertemuan tersebut, tiba-tiba saya mendapatkan kabar di grup sekolah anak saya, kalau salah satu siswa ibunya ada yang meninggal karena melahirkan dan mengalami perdarahan. Rasanya hati menjadi tidak karuan. 

Di tengah-tengah pembahasan untuk menurunkan angka kejadian kematian ibu, ternyata bertambah lagi angka tersebut dan terjadi pada orang terdekat di sekitar lingkungan sekolah anak.

Komitmen untuk menurunkan angka-angka tersebut memang mudah didengungkan. Namun pelaksanaannya butuh kerja sama yang luar biasa dari unsur pemerintah, masyarakat, petugas kesehatan, ibu dan beserta keluarga besarnya. Bagaimana tidak? 

Kehamilan adalah proses yang alami, bisa terjadi ketika hubungan suami dan istri dilakukan tepat di masa subur sang istri. Namun semestinya kehamilan itu tidak terjadi begitu saja. Kehamilan seharusnya merupakan proses yang direncanakan sehingga merupakan kehamilan yang diharapkan. 

Walaupun mungkin terjadi kehamilan yang tidak direncanakan, namun ketika sudah terjadi kehamilan, hendaknya kita menerima kehamilan tersebut. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun