Mohon tunggu...
Puji Hastuti
Puji Hastuti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Menghadapi Kenyataan

15 Oktober 2018   11:46 Diperbarui: 15 Oktober 2018   12:08 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kenyataan yang dihadapi kadang tidak sesuai dengan harapan. Harapan yang kita citakan. Harapan yang kita angankan. Harapan yang ingin kita wujudkan. Namun harapan terkadang tinggallah harapan. Seringkali kita menghadapi kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan. Bahkan bisa jadi kenyataan yang kita hadapi amat sangat bertolak belakang dengan harapan.

Namun manusia hidup ada yang mengatur. Apa yang kita alami bukanlah sesuatu yang terjadi secara kebetulan. Apa yang terjadi  sebagai sesuatu yang digariskan oleh Sang Maha Pengatur. Untuk itu kita harus siap menghadapi kenyataan. Baik kenyataan yang sesuai dengan harapan maupun kenyataan yang mungkin jauh dari harapan.

Harapan adalah pembawa semangat. Harapan adalah titik yang ingin kita tuju dalam meniti kehidupan. Kehidupan tanpa harapan adalah hambar. Bagai makanan tanpa garam. Tak terasa, hidup itu hanya berlalu begitu saja. Tidak ada rasa.

Pupuklah terus harapan. Dengan harapan yang baik, maka kita akan selalu bersemangat. Harapan menuntun kita untuk mewujudkannya. Harapan adalah doa. Setiap doa pasti akan terwujud, walau mungkin tidak dalam waktu dekat. Walau mungkin ketika kita sudah melupakan harapan tersebut.

Hanya kita manusia kadang terlalu cepat berputus asa. Belum lagi harapan terwujud, kita sudah melupakannya. Belum lagi berusaha mewujudkan harpan, kta sudah tidak bersemangat lagi mengupayakannya. Betapa seringnya kita menguburkan secara dini harapan-harapan tersebut.

Yakinlah bahwa apa yang sedang kita hadapi adalah takdir dari Sang Maha Kuasa. Dengan keyakinan tersebut maka kita akan lebih tenang menghadapinya. Tidak ada lagi stressor yang tidak bisa kita hadapi. Tidak ada lagi masalah yang membuat kita depresi.

Taburlah terus harapan. Semaikan biji cita-cita dan keinginan, maka kita akan menuai kenyataan. Namun kita juga harus mampu menerima ketika kenyataan tak seindah harapan yang kita citakan. Kita juga harus siap ketika kenyataan yang kita hadapi tak seindah angan-angan.

 Hidup harus terus berjalan. Berjalan menuju titik tujuan yang sudah kita gariskan. Berjalan menuju kenyataan yang terkadang sebenarnya tidak sesuai harapan. Namun kita harus selalu belajar menghadapi kenyataan tersebut. Karena hidup itu adalah belajar, belajar dan belajar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun