Mohon tunggu...
Rina Pujawati
Rina Pujawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa STAI Riyadhul Jannah

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melatih Kemandirian pada Anak Berkebutuhan Khusus

2 Oktober 2022   06:44 Diperbarui: 2 Oktober 2022   06:53 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemandirian merupakan aspek penting dalam kehidupan. Kemandirian ini perlu dilatih sejak dini agar anak tidak memiliki ketergantungan yang berlebih dengan orang lain.  Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak-anak yang memiliki keunikan tersendiri yang berbeda dari anak-anak pada umumnya.

Menurut (Heward, 2010), anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental atau fisik.  Mengasuh dan mendidik anak berkebutuhan khusus memang penuh tantangan. Namun dengan pengasuhan dan pendidikan yang tepat dan sesuai, mereka dapat berkembang lebih optimal dan mencapai potensi terbaiknya." --- Adisti F. Soegoto, M.Psi, Psikolog,  BFRP

      Proses mengajarkan kemandirian pada ABK memang jauh lebih menantang. Setiap anak membutuhkan arahan yang jelas dan spesifik saat belajar suatu kemampuan baru. Ada beberapa tips bagi para orangtua dan guru dalam mengajarkan kemandirian pada ABK, antara lain:

1. Memotivasi anak untuk menolong dirinya sendiri

    Seringkali  tidak tega melihat anak kesulitan melakukan sesuatu, rasanya ingin buru-buru menolongnya. Padahal anak membutuhkan banyak kesempatan belajar. Coba untuk mundur sejenak, dan memberikan kesempatan  untuk  melakukannya,  dan memotivasinya saat ia menghadapi kesulitan. Dukungan anda membantu menumbuhkan percaya diri pada anak bahwa ia mampu melakukannya.

2. Membagi ke dalam beberapa tahapan kecil

     Bagi  dalam beberapa bagian kecil agar anak lebih mudah menguasai setiap langkahnya. Pembagian ke dalam tahapan kecil membantu anak untuk lebih mudah menguasai suatu skill secara keseluruhan. Misalnya kegiatan mandi diawali dengan membuka baju, membasuh badan dengan air, dan seterusnya.

3. Mengidentifikasi bagian yang sulit dikuasai anak

      Jika anak baik-baik saja di awal kegiatan mandi lalu kesulitan dan menjadi frustasi di tengah kegiatan mandi, jangan buru-buru mengambil alih dan tidak melatihnya lagi. Identifikasi pada bagian apa anak mengalami kesulitan. Beri sedikit bantuan hanya pada bagian tersebut. Perlahan-lahan kurangi bantuan yang anda berikan hingga anak mampu melakukannya sendiri.

4. Jadikan proses belajar menyenangkan

      Misalnya saat anak kesulitan makan dengan menggunakan sendok garpu, Bisa jadi ia masih kesulitan di motorik halusnya. Ajak anak bermain untuk melatih motorik halusnya  seperti memindahkan air dari satu wadah ke wadah lain dengan menggunakan spons, menjepit baju dengan jepitan jemuran, dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun