Kemandirian merupakan aspek penting dalam kehidupan. Kemandirian ini perlu dilatih sejak dini agar anak tidak memiliki ketergantungan yang berlebih dengan orang lain. Â Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak-anak yang memiliki keunikan tersendiri yang berbeda dari anak-anak pada umumnya.
Menurut (Heward, 2010), anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental atau fisik. Â Mengasuh dan mendidik anak berkebutuhan khusus memang penuh tantangan. Namun dengan pengasuhan dan pendidikan yang tepat dan sesuai, mereka dapat berkembang lebih optimal dan mencapai potensi terbaiknya." --- Adisti F. Soegoto, M.Psi, Psikolog, Â BFRP
   Proses mengajarkan kemandirian pada ABK memang jauh lebih menantang. Setiap anak membutuhkan arahan yang jelas dan spesifik saat belajar suatu kemampuan baru. Ada beberapa tips bagi para orangtua dan guru dalam mengajarkan kemandirian pada ABK, antara lain:
1. Memotivasi anak untuk menolong dirinya sendiri
  Seringkali  tidak tega melihat anak kesulitan melakukan sesuatu, rasanya ingin buru-buru menolongnya. Padahal anak membutuhkan banyak kesempatan belajar. Coba untuk mundur sejenak, dan memberikan kesempatan  untuk  melakukannya,  dan memotivasinya saat ia menghadapi kesulitan. Dukungan anda membantu menumbuhkan percaya diri pada anak bahwa ia mampu melakukannya.
2. Membagi ke dalam beberapa tahapan kecil
   Bagi  dalam beberapa bagian kecil agar anak lebih mudah menguasai setiap langkahnya. Pembagian ke dalam tahapan kecil membantu anak untuk lebih mudah menguasai suatu skill secara keseluruhan. Misalnya kegiatan mandi diawali dengan membuka baju, membasuh badan dengan air, dan seterusnya.
3. Mengidentifikasi bagian yang sulit dikuasai anak
   Jika anak baik-baik saja di awal kegiatan mandi lalu kesulitan dan menjadi frustasi di tengah kegiatan mandi, jangan buru-buru mengambil alih dan tidak melatihnya lagi. Identifikasi pada bagian apa anak mengalami kesulitan. Beri sedikit bantuan hanya pada bagian tersebut. Perlahan-lahan kurangi bantuan yang anda berikan hingga anak mampu melakukannya sendiri.
4. Jadikan proses belajar menyenangkan
   Misalnya saat anak kesulitan makan dengan menggunakan sendok garpu, Bisa jadi ia masih kesulitan di motorik halusnya. Ajak anak bermain untuk melatih motorik halusnya  seperti memindahkan air dari satu wadah ke wadah lain dengan menggunakan spons, menjepit baju dengan jepitan jemuran, dan sebagainya.