Mohon tunggu...
Pudji Widodo
Pudji Widodo Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati Kesehatan Militer.

Satya Dharma Wira, Ada bila berarti, FK UNDIP.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Inspirasi Dekorasi Helm Selam Mark V bagi Pembinaan Kesehatan Kadet AAL

24 November 2020   12:41 Diperbarui: 1 Desember 2020   11:30 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen penyelam TNI AL dengan alat selam klasik Mark V Dinas Penyelamatan Bawah Air Koarmada II, sumber foto : koarmada2.tnial.mil.id, 26/8/2020.

Setidaknya terdapat 15 spesialis kedokteran (jiwa, mata, THT, Paru, Jantung, Penyakit Dalam, Syaraf, Bedah, Kebidanan dan Kandungan, Kulit dan Kelamin, Radiologi, Patologi Klinis, Gigi, serta dokter Lembaga Kesehatan Kelautan TNI AL) yang terlibat dalam seleksi kesehatan tingkat pusat bagi calon kadet AAL. Bersama bidang yang lain, mekanisme seleksi ini dilaksanakan selama 3 minggu di Lapetal Malang untuk mendapat calon kadet terbaik.

Para calon kadet AAL yang lulus seleksi aspek administrasi, akademis, mental-ideologi, kesehatan, psikologi dan jasmani selanjutnya akan menjalani pendidikan dasar militer integrasi yang dilaksanakan oleh Mako Akademi TNI di Magelang. 

Tanggung jawab pembinaan kesehatan taruna Akademi TNI tentu saja diampu oleh Staf Kesehatan Mako Akademi TNI dan data kesehatan para kadet TNI AL selama menjalani pendidikan integrasi akan diserahterimakan kepada Kesehatan AAL. 

Setelah lulus pendidikan integrasi, para kadet AAL tingkat pangkat Kopral Kadet ini akan kembali melanjutkan pendidikan di Surabaya. Terhadap para Kopral Kadet ini selanjutnya dilaksanakan pemeriksaan kesehatan untuk mendukung proses seleksi penjurusan Korps.

Status Kesehatan Kadet baik fisik maupun jiwa, merupakan data pendukung yang diperlukan oleh para pimpinan AAL dalam mengambil keputusan untuk menentukan Jurusan atau Korps seorang kadet sesuai hasil tes psikologi dan kesamaptaan jasmani. 

Dalam forum sidang dewan akademis diputuskan para kadet AAL dikelompokkan dalam Korps Pelaut, Teknik, Elektronika, Marinir dan Suplai.

Seluruh kadet AAL berbagai jurusan ini selanjutnya sekali dalam setiap tingkat pangkatnya dipantau status kesehatannya melalui uji pemeriksaan kesehatan kemampuan tempur, yang diselenggarakan oleh Kesehatan AAL dengan supervisi Lembaga Kesehatan Kelautan TNI AL (Lakesla).

Seluruh kegiatan pendidikan pembentukan prajurit pada level apapun selalu diikuti dengan resiko kesehatan, baik akibat paparan cuaca, infeksi maupun trauma fisik dan mental, yang dapat menimbulkan penyakit, cidera, cacat fisik permanen, gangguan jiwa bahkan kematian. 

Padatnya program kegiatan baik di dalam kesatrian maupun latihan dan praktek (lattek) di lapangan, berakibat tingginya beban tugas dukungan kesehatan yang bisa disetarakan dengan penugasan di satuan operasional di lingkungan kapal perang Koarmada maupun di pasukan jajaran Korps Marinir. 

Bahkan pernah ketika seluruh dokter AAL sudah habis karena dinas luar mendukung lattek Kadet, penulis pun selaku Kepala Kesehatan (Kakes) AAL harus berangkat mendukung lattek kadet Korps Marinir selama 3 minggu latihan di Puslatpur Purboyo Malang.

Hal yang sama penulis alami saat mendukung Kadet jurusan Korps Marinir latihan terjun payung. Tidak ada pelayaran muhibah kadet dengan KRI Dewaruci yang tidak disertai dokter. Pengalaman dokter berlayar bersama kadet paling sedikit 60 hari dan yang terlama adalah 10 bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun