Mohon tunggu...
Priyo Wiharto
Priyo Wiharto Mohon Tunggu... Diplomat - Guru

Penggemar Sheila On 7, Suka AS Roma dan Sesekali naik Gunung

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Selamat Datang di Dunia Pendakian

10 Mei 2023   13:03 Diperbarui: 10 Mei 2023   13:08 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Gapura bertuliskan ucapan selamat datang para pendaki adalah candu. orang -- orang yang tak bisa memanfaatkan waktu dengan baik, mereka memilih memutuskan untuk naik gunung. Biasanya sabtu -- minggu adalah hari paling ditunggu bagi orang -- orang tak tahu diri tersebut.  Orang -- orang itu akan kecanduan berjalan berjam -- jam, susah payah memasang tenda, membuat mie instan hingga menikmati kopi panas di sela -- sela udara dingin yang juga tak tahu diri. Mereka ini adalah orang --orang yang tak mengerti manfaat sabtu malam bercumbu dengan kekasih di pojokan taman, bercengkerama dengan Ibu sambil melihat sinetron televisi yang udah tahu alur ceritanya. Mereka memilih naik gunung, ya naik gunung!

Jika kalian mengira orang -- orang naik gunung adalah orang gagah dan berani. Itu salah besar! Orang -- orang yang suka naik gunung bukan sekeren yang kalian kira. Mereka itu orang biasa. orang yang selalu pusing memikirkan jerawat tiap kali tumbuh, orang yang suka jenuh akan rutinitas pekerjaan, orang --orang yang sudah frustasi tak mendapat pasangan atau orang --orang ini punya masalah berat badan. Mereka ini sama saja, sama seperti kalian yang tak menyukai naik gunung. Mohon jangan berpikiran berelebihan terhadap orang -- orang yang suka naik gunung ini.

Aku memilih untuk naik gunung. Aku memilih menjadi bagian dari orang -- orang itu. Aku juga termasuk pengikut orang -- orang yang susah -- susah berjalan berjam -- jam, mendirikan tenda, makan mie instan selama dua hari. Aku juga termasuk golongan orang -- orang yang tak suka mojok di taman saat malam minggu. Bagiku naik gunung adalah solusi paling efektif untuk menghilangkan sejenak masalah bab jerawat, berat bdan, tugas kuliah atau tumpukan pekerjaan yang dikejar -- kejar deadline.

Bagiku naik gunung adalah sebuah perjalanan panjang. Tak cukup kau hanya bermodal ransel besar, senter, sepatu dengan suara keras atau jaket berharga mahal. Kalian tak cukup naik gunung dengan modal di atas. Naik gunung juga butuh mental, kalau saya bisa sedikit berlebihan, mental baja. Mental yang tak mau mudah saja menyerah dalam mendapatkan masalah. Mental tentang bagaimana memperhatikan kawan -- kawan lainnya. Mental untuk tidak tampil paling depan. Tidak mudah memang menumbuhkan mental- mental tersebut. Naik gunung adalah cara saya belajar sikap luhur itu.

Setiap naik gunung kau akan mendapat rintangan yang tak banyak. Dari fisik lelah, kehabisan bekal, medan yang terjal, teman yang tak kuat melanjutkan atau badai yang tiba -- tiba datang. Kalian harus siap akan berjubel masalah yang nantinya akan kalian jumpai jika memutuskan memilih naik gunung. Jika kalian tak sanggup menghadapi beragam masalah di atas, kau tak akan mencapai tujuanmu tentang naik gunung.

Naik gunung adalah keputusan sulit. Tak sekadar mencapai puncak lalu memamerkan jepretan kamera di linimasa. Naik gunung adalah sebuah pelajaran hidup. Pelajaran bagi orang -- orang yang tak tahu diri bahwa hasil yang baik adalah sebuah proses yang panjang dan berliku. Tak ada cara instan untuk mendapatkan impian. Gerbang yang sekarang sering kau jumpai saat awal mendaki tak sekadar ucapan selamat datang untuk para pendaki. Gerbang itu seolah adalah jawaban akan masalah -- masalahmu. Selamat datang Pendaki. Begitu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun