Ramadanku, Bukan Satu Tahun

"Pri, udah gak kerasa ya udah mau lebaran lagi. Padahal baru kemarin kita mengawali puasa" seru temanku menyelingi perbincangan kami. Memang tak terasa, waktu yang kita lewati di Bulan Suci Ramadhan ini seakan-akan hanya baru beberapa hari. Seminggu lagi kita sudah merayakan hari Idul Fitri. Pada bulan suci ini, semua orang berlomba-lomba beribadah, banyak yang melakukan sedekah, sholat dan berbuat kebaikan lainnya. Semua serentak, semua semangat. Namun, ada pertanyaan yang mengiringi akhir Ramadhan ini, yakni apakah ibadah kita setelah Ramadhan akan tetap sama dengan ibadah kita ketika di bulan Ramadhan ? Kalo dipikir lagi, kayanya susah ya,hehe.

Dalam suatu keterangan mengatakan bahwa Bulan Ramadhan itu bulan latihan, yang bermaksud bahwa kita dilatih untuk terbiasa berpuasa dan beribadah lainnya dengan penuh semangat dan keikhlasan, sehingga di 11 bulan selanjutnya kita sudah terbiasa. Namun, kebanyakan orang ternyata tidak terlatih. Tujuan Ramadhan tidak tercapai. Mereka banyak membaca Al-Quran dan berdzikir, akan tetapi diluar Ramadhan mereka lupa lagi. Al-Quran disimpan kembali dalam lemari kaca sebagai pajangan 11 bulan selanjutnya. Mungkin sudah waktunya kita merenungkannya sejenak. Apakah kita akan selamanya begitu ? dimana letak keikhlasannya ?

Gambar diadopsi dari hipwee.com

Ramadhan, bulan penuh berkah dan pengampunan. Di bulan ini terjadi wacana-wacana silaturahim yang dibungkus dalam acara BukBer (Buka Bersama). Banyak orang ramai berkumpul setelah shalat Ashar untuk melaksankan buka puasa bersama sahabat dan sanak saudaranya, muncul kembali pertanyaan, apakah di 11 bulan selanjutnya kita akan bisa seperti itu ? Apakah kita dapat berkumpul bersama lagi, menikmati makanan bersama dan shalat berjamaah sebagaimana di bulan Ramadhan ?

Oleh karena itu, seyogyanya kita merenung sejenak untuk memikirkan apa yang kita lakukan dan yang akan kita lakukan. Semoga kita menjadi orang yang selalu istiqomah beribadah sebagaimana Ramadhan kita kali ini.