" Nak, hari ini kamu puasa ya ! sampe dzuhur aja " pinta mama sambil membangunkan saya dari tempat tidur untuk makan sahur bersama. Itu dimulai ketika saya sudah duduk di bangku kelas 1 SD. Mama mewajibkan saya untuk berpuasa setengah hari, mungkin untuk sebagian orang usia kelas 1 SD sudah cukup kuat untuk berpuasa penuh satu hari.Â
Akan tetapi, mama mungkin berpikir saya akan mudah kecapean waktu itu, apalagi jarak tempuh dari rumah ke sekolah cukup jauh dan melewati pematang sawah hampir sepanjang perjalanan.Â
Setelah sepulang sekolah, mama akan memberi uang sebesar 2000 untuk aku membeli makanan ringan seperti kerupuk sebagai teman nasi untuk aku buka puasa siang harinya.Â
Berkat latihan yang bertahap itu, sampai sekarang puasa bukanlah hal yang menakutkan atau menyulitkan. Apalagi kita sebentar lagi akan menunaikan kembali puasa di bulan suci Ramadhan, seberapa gregetkah anda menyambut bulan suci penuh barokah ini ?hehe.
Secara umum masyarakat memandang bahwa puasa adalah menahan makan dan minum sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari, bahkan ada yang beranggapan bahwa puasa hanyalah sekedar memindahkan jam makan dari siang hari ke malam hari.Â
Namun, apakah dapat dibenarkan bahwa puasa hanya berorientasi pada makan dan minum saja ? tentunya hal ini tidak dapat dibenarkan. Pasalnya dalam beberapa hadits nabi menyatakan bahwa puasa adalah menahan nafsu, sehingga puasa tentunya akan berhubungan dengan kontrol diri, sikap dan perilaku.Â
Puasa bukanlah sekedar pelaksanaan ibadah yang terdapat dalam rukun islam, akan tetapi puasa sendiri memiliki manfaat yang sangat luar biasa seperti dalam bidang kesehatan dan psikologi sehingga banyak sekali penelitian tentang manfaat berpuasa.Â
Menurut Dr. Basmawati Baharom, puasa sangat baik untuk kesehatan apabila mengikuti sunah-sunah yang diajarkan didalamnya seperti berbuka dengan makanan yang manis. Â
Kalo gitu bisa gak sih puasa dijadikan alternatif proses konseling ? Tentunya jawabannya adalah iya, karena puasa merupakan bentuk latihan diri yang sangat bermanfaat dalam pembinaan dan proses konseling, diantaranya adalah
Melatih Kontrol Diri (Self-Control)