Mohon tunggu...
koko anjar
koko anjar Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang penikmat senja dengan segala romantikanya. Menyukai kopi dan pagi sebagai sumber inspirasi dan dapat ditemui di Hitsbanget.com.

Seorang penikmat senja dengan segala romantikanya. Menyukai kopi dan pagi sebagai sumber inspirasi dan dapat ditemui di Hitsbanget.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Selamat Ulang Tahun, Luis Suarez

24 Januari 2017   23:33 Diperbarui: 25 Januari 2017   00:00 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tepat pada tanggal ini, 24 Januari 30 tahun yang lalu, Luis Alberto Suarez Diaz dilahirkan di Salto, Uruguay. Seperti halnya para pesepakbola Amerika Latin lainnya, Suarez dilahirkan di lingkungan keluarga yang hidup serba pas-pasan. Ayahnya adalah seorang pekerja di pabrik biskuit. Sedangkan ibunya mencari nafkah di terminal bus Tres Cueces. Meski hidup susah, Suarez justru dimanja oleh neneknya. Oleh karena itu dirinya menolak ketika orang tuanya mengajak pindah ke Montevido. Meski sempat menolak, akhirnya Suarez tetap ikut pindah ke Montevido.

Di ibukota Uruguay inilah karier sepakbola Suarez dimulai. Pada tahun 2001 ia ikut bergabung di tim yunior Nacioal. Tidak butuh waktu lama, 4 tahun kemudian dirinya sudah melakukan debut untuk tim senior Nacional. Musim perdananya pun berakhir manis. Ia berhasil mencetak 12 gol dari 29 penampilannya bersama Nacional. Di tahun itu juga, Suarez ikut merasakan manisnya gelar juara Primera Division.  Bakat sepakbolanya pun mulai tercium para pemandu bakat dari Eropa. Di tahun 2006 dimulailah petualangannya di benua biru. Suarez bergabung bersama FC Gronigen di Eredivisie dengan nilai transfer 800.000 pounds. Satu tahun bersama Gronigen, Suarez sukses mencetak 10 gol dari 29 penampilannya di Eredivisie. 

Tidak butuh waktu lama bagi Suarez untuk pindah ke klub yang lebih besar lagi. Ajax langsung memboyongnya ke stadion ArenA pada tahun 2007. Nilai transfernya pun meningkat drastis senilai 7,5 juta poundsterling.  Di musim perdananya bersama Ajax, Suarez berhasil mencetak 17 gol dari 34 kali penampilan. Pada musim 2008-2009 ia dinobatkan sebagai Ajax Player of the Year. Sebuah gelar yang kemudian mengantarnya sebagai kapten kesebelasan di musim selanjutnya.  Total selama membela de Amsterdamer, Suaez mencetak 111 gol dari 159 penampilan. Ia temasuk dalam kelompok elit pencetak 100 gol seperti Dennis Bergkamp, Johan Cruyff dan Van Basten. Selama itu pula, Suarez telah mempersembahkan 1 Gelar Eredivisie serta 1 gelar Piala KNVB.

Meski berprestasi, namun sosok Suarez tercatat penuh kontoversi selama berada di Ajax. Selain catatan kartu kuningnya yang cukup banyak untuk ukuran striker, Suarez juga pernah bermasalah dengan teman satu klubnya sendiri. Namun yang paling fenomenal saat itu adalah gigitan nya ke lengan pemain PSV Ottman Bakal. Akhirnya, seiring banyaknya kontroversi yang dibuat Suarez, Ajax memutuskan untuk menjualnya ke Liverpool dengan banderol 26,5 juta poundsterling pada jendela transfer musim dingin tahun 2012. 

Hanya berselang 2 bulan dari kepindahannya, Suarez langsung mengangkat trophy pertamanya untuk The Reds yakni Piala Liga. Grafik penampilannya pun terus meningkat. Puncaknya adalah di musim 2013-2014 ketika ia hampir saja membawa Liverpool menjuarai Premier League. Ia berhasil mencetak 31 gol dari 33 penampilan sekaligus memenangkan penghargaan golden boot serta player of the year. 

Namun, dibalik catatan impresifnya, Suarez tetap saja penuh kontroversi selama berkostum Liverpool. Dimulai dari kasus rasismenya kepada Patrick Evra sampai dengan gigitannya kepada Ivanovic. Toh hal itu tidak membuat surut niat Barcelona untuk merekrutnya pada tahun 2014 dengan nilai transfer 64,9 juta poundsterling. Sampai dengan saat ini, El Pistolero telah mencetak 103 gol dari 123 pertandingan. Bersama Messi dan Neymar, ia menjadi trisula maut Barcelona yang telah memberikan 2 gelar La Liga, 2 Copa del Rey, 1 Super Copa Espana, 1 Liga Champions , 1 Piala Super Eropa serta 1 Piala Dunia antar klub.

 Di level Timnas, prestasi tertinggi Suarez adalah membawa Uruguay ke semifinal Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Sayangnya, kebiasaan berulah yang tidak sportif juga terbawa ke timnas. Kita tentu ingat bagaimana handsball nya yang disengaja dalam partai perempat final Piala Dunia 2010 melawan Ghana. Juga gigitannya ke lengan Chiellini di Piala Dunia 2014 yang membuat dia di beri sanksi terlama sepanjang karirnya.

Terlepas dari semua itu, satu hal yang pasti, Suarez adalah manusia biasa yang mempunyai masa lalu, punya sisi bak, puya sisi buruk dan yang pasti punya masa depan. So....Happy Birthday El Pistolero...wish you all the best...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun