Menurut VOA Indonesia pada tahun 2016, Jakarta termasuk kota dengan 10 jaringan angkutan yang paling tidak aman. Jakarta menempati Urutan ke 5 yang paling buruk. Pemerintah selalu mengupayakan agar angkutan bis umum untuk lebih baik lagi. Mulai dari penambahan armada bis, Angkutan umum khusus wanita, dan ruang khusus untuk wanita. Dan untuk diluar wilayah Jakarta seperti Bekasi, dan Depok, disiapkan angkutan perbatasan terintegrasi bus transjakarta (APTB), dan juga Transjabodetabek yang berada dibawah naungan Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (Perum PPD) .
Kita akan membahas perbedaan kenyamanan antara perbatasan terintegrasi bus transjakarta (APTB) dan Transjabodetabek. Mulai dari interior yang ada di dalam bis. Di dalam bis Transjabodetabek terdapat ruang khusus wanita, sementara di APTB tidak ada. Dari segi tempat duduk tidak terlalu jauh berbeda sama sama menggunakan bahan yang tidak terlalu empuk. Dari segi kebersihan di bis Transjabodetabek disiapkan tempat sampah di tengah yaitu tempat keluar dan masuk para penumpang. Sedangkan di bis APTB tidak setiap bis terdapat tempat sampah.
Dari segi eksterior bis ini mudah dibedakan. Transjabodetabek menggunakan warna biru muda khas dinas perhubungan sedangkan APTB menggunakan warna biru tua. Bus transjabodetabek, kondisi fisik bus masih baik karena masih baru. Sopir dan kondektur menggunakan seragam karyawan Dinas Perhubungan. Bagi sopir atau pramudi yang bertugas, terdapat kartu identitas yang diletakkan di tengah sehingga penumpang bisa melihat nama, nomor unit kerja, bahkan nomor telepon pengemudi.
Menurut kondektur Transjabodetabek yang bernama Ibra menambahkan bahwa "sistem antara bus transjabodetabek dan APTB sangat berbeda". Bus transjabodetabek tidak mengejar setoran layaknya APTB dan tidak ngetem di jalan, tetapi bus terus berjalan tiap 20 menit sekali berapa pun penumpangnya.