Mohon tunggu...
Priska Maria
Priska Maria Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

haiii Luvv aku Priska, Aku suka menulis , bernyanyi, makan dan jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Beatrik Fortunata: Perempuan Dayak Tangguh di Garda Terdepan Pembela Hak Rakyat Papua

11 Juli 2025   14:01 Diperbarui: 11 Juli 2025   17:42 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beatrik Fortunata, SH., (Sumber: Instagram)

Beatrik Fortunata, SH., lebih dari sekadar nama Ia adalah simbol dedikasi, kegigihan, dan komitmen teguh pada keadilan, dibalut kerendahan hati. Perjalanan pendidikan dan kariernya menginspirasi, menunjukkan tantangan dan peluang di dunia hukum Indonesia yang dinamis. 

Beatrik Fortunata, atau akrab disapa Nata, adalah lulusan Sarjana Hukum dari Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta yang berhasil menyelesaikan studinya hanya dalam waktu 3,2 tahun. Di usia yang masih 22 tahun, ia telah membuktikan bahwa kerja keras dan semangat belajar yang tinggi dapat membuka banyak pintu menuju masa depan gemilang.

Pendidikan formalnya dimulai dari SD Maniamas Ngabang (2008), dilanjutkan ke SMP Santo Benediktus Pahauman (2014), dan SMA Santo Benediktus Pahauman (2017). Saat SMA, Nata dipercaya menjadi Ketua OSIS, sebuah kepercayaan yang diberikan oleh teman-temannya karena kepemimpinannya yang menonjol dan integritasnya sejak dini.

Pengalaman magang di DPR RI memberikan wawasan mendalam tentang proses legislasi dan politik kebangsaan. Ia juga memperluas pengetahuan serta jaringan internasional melalui sertifikasi dari universitas-universitas ternama dunia, seperti University of Pennsylvania, Columbia University, University of Michigan, dan Universiteit Leiden.

Kombinasi antara kecerdasan intelektual, kepemimpinan, dan ketulusan hati membuat sosok Nata berbeda. Ia bukan hanya berprestasi di atas kertas, tetapi juga memaknai profesi hukum sebagai ladang pengabdian. Baginya, kepuasan batin sejati adalah ketika bisa membela kebenaran dan memperjuangkan hak-hak orang yang tertindas—dengan rendah hati dan penuh empati.

Pandangan Nata terhadap hukum tidak semata-mata didasari keinginan akan status atau materi. Ia melihat hukum sebagai alat untuk memperjuangkan keadilan dan melindungi yang lemah. Motivasi utamanya adalah nurani—ia hadir sebagai pembela bagi mereka yang tertindas, serta menjadi jembatan menuju keadilan bagi yang tidak mampu bersuara.

Perjalanan Nata tidak selalu mudah. Menyeimbangkan kuliah, magang, sertifikasi internasional, dan kehidupan pribadi butuh disiplin dan pengaturan waktu yang baik. Ia menjalaninya dengan ketekunan dan perencanaan, sambil menjaga keseimbangan hidup lewat olahraga. Bagi Nata, pendidikan hukum adalah dasar penting untuk memahami hukum secara menyeluruh. Ia juga melihat teknologi, termasuk kecerdasan buatan, bukan sebagai ancaman, tapi sebagai alat bantu yang bermanfaat jika digunakan dengan berpikir kritis. Pesan Nata untuk anak muda: “Selesaikan pendidikan sebaik mungkin, aktif di organisasi, kembangkan keahlian yang berguna bagi masyarakat, dan capai kemandirian finansial agar bisa memberi dampak lebih besar.”

Keberhasilan Nata berakar dari kedisiplinan yang telah ditanamkan sejak kecil. Ia mampu menyeimbangkan studi, karier, dan kehidupan sosial dengan baik. Salah satu pencapaian awalnya adalah saat dipercaya bekerja bersama pengacara senior di Papua, Yan Christian Warinussy, SH. Hanya tiga bulan setelah lulus, Nata berhasil mendapatkan pekerjaan melalui relasi yang ia bangun—menjadi bukti atas kemampuan dan tingkat kepercayaan yang ia miliki.


Sebagai perempuan suku Dayak yang memperjuangkan keadilan di tanah perantauan, Nata tumbuh dengan semangat dan daya juang yang kuat. Dari kasih sayang Bapak Vinsensius dan almarhumah Ibu Marsiana Ningsih, ia memperoleh inspirasi besar. Didikan, bimbingan, dan dukungan dari kedua orang tuanya menjadi fondasi penting dalam membentuk karakter dan arah hidupnya—bagaikan mentor sejati sepanjang perjalanan hidupnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun