Novel ini merupakan salah satu karya dari sastrawan Amerika Serikat yang terkenal bernama John Grisham. Buku berjudul The Rooster Bar ini merupakan satu diantara banyaknya karya Grisham yang bertemakan dan membicarakan hukum. Grisham sendiri awalnya pernah berkarir di bidang politik menjadi dewan perwakilan, dan inspirasi dari buku pertamanya, A Time to Kill atau Saat untuk Membunuh bermula saat ia menghadiri sebuah pengadilan dimana ada seorang anak perempuan yang bersaksi bahwa dirinya adalah korban pemerkosaan.
Buku ini menceritakan tentang tiga mahasiswa hukum yang untuk membayar uang sekolahnya meminjam uang dari pinjaman mahasiswa yang disediakan oleh pemerintah AS. Semakin dekat waktu kelulusan, tunggakan pinjaman mereka semakin tinggi namun pekerjaan di ranah hukum belum mereka dapatkan karena ternyata universitas tempat mereka belajar merupakan sekolah yang sangat jelek bahkan dibawah rata - rata. Merasa lelah dengan semua omong kosong itu, ketiga mahasiswa ini, Zola, Mark, dan Todd memutuskan untuk bolos kuliah di semester akhir mereka dan memutuskan untuk mempraktikkan hukum tanpa izin, yang ternyata menghasilkan banyak uang tanpa harus bekerja keras. Tapi aksi mereka mengarah kepada lebih banyak lagi konflik, ditambah lagi dengan keadaan keluarga Zola yang statusnya adalah imigran gelap, dan juga upaya mereka bertiga untuk mengungkap fakta busuk tentang salah seorang pengusaha besar yang menjebak mahasiswa - mahasiswa seperti Mark, Zola, dan Todd. Keadaan ini susah diselesaikan karena apa yang diperbuat pengusaha ini tidak ilegal, sehingga ketiga mahasiswa ini harus mengumpulkan cukup bukti untuk membuktikan pengusaha itu bersalah.
Buku ini memiliki kelebihan yaitu alurnya menarik dan tidak membosankan, serta terdapat beberapa unsur plot twist atau alur yang tak terduga apalagi dalam memecahkan misteri permasalahan yang ada. Selain itu, permasalahan yang ada di buku ini merupakan masalah yang sering terjadi di kehidupan masyarakat (pinjaman mahasiswa dan imigran gelap) sehingga pembaca bisa merasa lebih terhubung dengan cerita ini.
Namun, karena buku ini bertemakan hukum, ada banyak istilah asing yang tidak pernah didengar oleh orang yang tidak mengerti hukum, serta bahasa yang digunakan lumayan berat, sehingga membutuhkan usaha ekstra untuk mengerti beberapa kalimat dan frasa yang ada dalam buku ini.
Secara keseluruhan, buku ini cocok dibaca untuk orang yang menyukai cerita fiksi hukum dan pemecahan masalah. Mungkin bagi beberapa orang, buku ini terlihat membosankan dan terlalu susah, tapi semua ini kembali lagi ke masing - masing orang. Kalau anda tidak mengerti hukum tapi sangat menyukai cerita mengungkap kejahatan dan misteri, buku The Rooster Bar ini cocok sekali untuk anda.