Mohon tunggu...
Deani Prionazvi Rhizky
Deani Prionazvi Rhizky Mohon Tunggu... Dosen - Prodi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ekonomi dan Sosial Universitas Amikom Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wacana Rasisme dalam Film "Blindspotting"

25 Januari 2022   12:00 Diperbarui: 25 Januari 2022   12:05 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada dasarnya manusia tercipta dengan ciri fisik yang berbeda-beda setiap individunya. Seperti bentuk wajah, hidung, jenis kelamin, warna kulit dan sebagainya. Mereka juga terdiri atas bermacam jenis latar belakang sosial mulai dari ras, suku, budaya, bangsa, dan agama yang bermacam-macam. Seluruh dari perbedaan tersebut tidak dapat kita hindarkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita dapat mempelajari dan saling mengenal satu dengan yang lainnya agar terwujudnya kehidupan yang selaras. Kita diciptakan beragam untuk saling melengkapi satu dengan yang lainnya.

Namun pada kenyataannya tidak demikian. Masih sering kita melihat diskriminasi warna kulit yang terjadi di beberapa belahan bumi. Sejarah mencatat banyak kasus pelanggaran hak asasi manusia yang berkaitan dengan perbedaan warna kulit. Rasisme secara umum adalah sikap serangan berupa pernyataan, kecenderungan, dan tindakan yang memusuhi suatu kelompok masyarakat karena perbedaan identitas ras. Perbuatan rasisme dimaknai dengan penolakan terhadap kelompok masyarakat yang berasal dari ras lain. Penolakan tersebut bisa berupa verbal maupun sikap terhadap kelompok masyarakat tersebut.

Paham rasisme di berbagai belahan dunia sering kali dikaitkan dengan penindasan dan kekuasaan. Banyak contoh-contoh sejarah yang menggambarkan dominasi kelompok masyarakat tertentu terhadap kelompok masyarakat lainnya. Hal ini sering kita jumpai di film-film yang menayangkan realitas perilaku rasisme yang terjadi di lingkungan masyarakat.

Film memiliki kekuatan untuk memproduksi realita yang akan ditangkap oleh seseorang melalui panca indera. Melalui film penonton dapat memahami bagaimana representasi realitas sosial yang ada. Bisa jadi dalam film tersebut dalam pesan mengenai propaganda, isu kemanusiaan, rasisme, ketidaksetaraan gender atau konflik budaya. Film menjadi sebuah media untuk menyuarakan informasi yang mungkin tidak dapat langsung dikatakan karena dianggap sensitif, salah satunya adalah wacana rasisme.

Film"Blindspotting" mengangkat tentang realitas yang terjadi di Oakland, California. Film ini menceritakan tentang Collin yang merupakan pria kulit hitam harus menjalani masa hukuman penjara selama 2 bulan di Santa Rita. Setelah dia berhasil melewati masa hukumannya, Collin harus melewati masa percobaan selama 1 tahun disebuah fasilitas rumah singgah. Akhirnya Collin melewati masa percobaannya hingga menyisakan 3 hari terakhir. Collin memiliki sahabat dekat yang bernama Miles yang merupakan seorang pria kulit putih. Collin dan Miles bekerja disuatu perusahaan yang bergerak dibidang jasa yang membantu proses pindah rumah, membersihkan tempat tinggal baru dan lainnya. Suatu malam Collin melihat peristiwa seorang perwira polisi kulit putih yang menembak mati pria kulit hitam disebuah persimpangan jalan. Hal tersebut menghantui hari-hari Collin selanjutnya. Hingga suatu waktu, Collin dan Miles mendapat sebuah pekerjaan ke sebuah rumah yang ternyata adalah rumah perwira polisi yang telah menembak warga sipil kulit hitam beberapa hari yang lalu. Collin menodongkan pistol kepada perwira polisi tersebut seraya menyampaikan kritikan dia mengenai hubungan pihak kepolisian dengan orang kulit hitam yang ada di Amerika.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun