Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Makna Sebenarnya dari Ungkapan "Rumput Tetangga Selalu Lebih Hijau"

28 September 2021   07:00 Diperbarui: 28 September 2021   07:22 5197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ungkapan ini merangkum kualitas manusia yang selalu menginginkan sesuatu yang berbeda dari apa yang sudah dimilikinya (unsplash.com/Doug Vos)

"Rumput tetangga selalu lebih hijau"

Jangan berpikir negatif tentang ungkapan ini. Meski harus diakui, ungkapan tersebut lebih banyak digunakan untuk maksud yang mengarah pada seksualitas.

Misalnya:

Susi tiba-tiba cemburu dan melabrak suaminya yang kedapatan mengobrol terlalu dengan tetangga sebelah, Ratna.

"Sejak rumah sebelah ada yang mengontrak, papa kelihatan rajin menyiram tanaman. Kebetulannya lagi, papa nyiramnya pas Mbak Ratna juga menyiram tanamannya. Apa rumput tetangga lebih hijau, Pa?"

Makna Sebenarnya dari Ungkapan Rumput Tetangga Selalu Lebih Hijau

Dari contoh penggunaan ungkapan tersebut, kita akhirnya tahu artinya: Ketika seseorang tidak puas dengan kehidupannya sendiri dan selalu berasumsi bahwa ada hal-hal yang lebih baik di tempat lain.

Perasaan bahwa rumput tetangga selalu lebih hijau dialami oleh orang-orang yang percaya bahwa orang lain memiliki sesuatu yang lebih baik daripada mereka.

Ungkapan ini merangkum kualitas manusia yang selalu menginginkan sesuatu yang berbeda dari apa yang sudah dimilikinya. Kita selalu berpikir rumput di halaman rumah tetangga lebih hijau daripada di halaman rumah sendiri. Kita selalu mengira kehidupan orang lain yang terlihat oleh mata kita begitu indah. 

Asal-usul Ungkapan Rumput Tetangga Selalu Lebih Hijau

Ungkapan Rumput Tetangga Selalu Lebih Hijau asalnya berasal dari pepatah latin kuno. Menurut writingexplained, pepatah ini pertama kali dikutip oleh Erasmus dari Rotterdam dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Richard Taverner pada tahun 1545, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berbunyi sebagai berikut:

"Jagung di tanah milik orang lain tampaknya lebih subur dan berlimpah daripada milik kita sendiri."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun