Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kisah di Balik Nama Masjid Nailun Hamam

30 April 2021   08:21 Diperbarui: 30 April 2021   08:26 3431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nama masjid ini didedikasikan pada sosok Nailun Hamam yang berjasa membuka lahan perumahan lokasi masjid (dokpri)

Namanya juga masjid di lingkungan rumah sendiri,wajar dong bila kujadikan salah satu masjid favorit, benar enggak? Lha kalau bukan warga sekitar masjid yang memakmurkannya, lantas siapa lagi?

Berkat Jasa Jenderal Nailun Hamam

Masjid Nailun Hamam, adalah nama masjid di lingkungan rumahku. Terletak di gang yang sama dengan rumahku, nama masjid ini didedikasikan untuk salah seorang perwira tinggi militer yang pernah berjuang mempertahankan kemerdekaan di daerah Jawa Timur (khususnya Malang), Nailun Hamam.

Jujur, aku agak kesulitan menelusuri riwayat Nailun Hamam ini. Beberapa sesepuh kampung yang kutanya mengatakan Nailun Hamam adalah perwira tinggi TNI di lingkungan Kodam Brawijaya. Saat kutelusuri di internet, memang benar ada tokoh militer bernama Nailun Hamam. Beliau pernah berjuang bersama pahlawan asli Malang, Mayor Hamid Rusdi. Pasca kemerdekaan, beliau pernah menjabat hakim perwira di lingkungan militer Surabaya dan Malang, satu angkatan dengan mantan Pangdam Brawijaya M. Jasin. Selain itu, Nailun Hamam juga tercatat pernah menjadi anggota DPRGR.

Ketika masih aktif di militer, Nailun Hamam hendak meninjau lahan yang hendak dijadikan perumahan bagi pensiunan tentara dan PNS TNI. Semestinya, lahan untuk perumahan itu terletak tidak jauh dari lahan yang sekarang ditempati sebuah gereja. Namun karena kesalahan yang tidak disengaja, sopir Nailun Hamam malah mengantarkan beliau ke sebuah lahan kosong yang letaknya lebih ke timur, dekat sungai Bango.

Setelah turun dan berjalan-jalan sebentar, jenderal Nailun Hamam mengatakan lahan ini cocok dijadikan perumahan pensiunan. Akhirnya, perumahan untuk pensiunan tentara dan PNS TNI pun berpindah lokasi, ke tempat yang sekarang.

Bersamaan dengan pembangunan perumahan itu, seorang warga mewakafkan tanah untuk dijadikan masjid. Sebagai bentuk penghormatan atas jasa Nailun Hamam yang babat alas perumahan ini, masjid ini dinamakan Masjid Nailun Hamam. Bahkan masjid ini menjadi masjid pertama yang ada di lingkungan kelurahan Polehan. 

Menjadi Pusat Dakwah dan Pusat Pendidikan Al-Quran

Masjid yang awalnya berdiri di satu tanah kavling seluas 302 meter persegi ini lambat laun semakin berkembang. Beberapa warga yang berkecukupan membeli tanah kavling di sekitarnya untuk kemudian mewakafkannya pada pengurus masjid.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid seyogyanya juga bisa menjadi pusat dakwah dan pusat pendidikan ilmu agama. Menyadari fungsi tersebut, pengurus masjid Nailun Hamam kemudian membentuk yayasan masjid Nailun Hamam yang nantinya akan mengelola berbagai aktivitas dakwah dan pendidikan.

Takmir masjid kemudian memanfaatkan lahan wakaf di sekitar masjid untuk mendirikan bangunan gedung Taman Kanak-kanak Al-Kautsar dan gedung Taman Pendidikan Al-Quran dengan nama yang sama. Seiring berjalannya waktu, keberadaan dua lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan masjid Nailun Hamam semakin dikenal masyarakat.

Kegiatan dakwah dan pendidikan di masjid Nailun Hamam semakin lengkap seiring inisiatif pihak yayasan yang mendirikan Pondok Pesantren Tahsin dan Tahfidz Sabtu-Ahad. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun